Soal Anggaran Makanan Bergizi Gratis Per Porsi, Ini Kata Sri Mulyani



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, anggaran makanan bergizi gratis telah dialokasikan sebesar Rp 71 triliun. 

Namun demikian, detail pelaksanaan program tersebut seperti anggaran per porsi dan teknis pelaksanaan akan disampaikan pemerintahan terpilih berikutnya.

"Mengenai detailnya nanti adalah presiden terpilih terus melakukan persiapan dengan timnya untuk pelaksanaannya," ujar Sri Mulyani usai rapat terbatas Rencana Kerja Pemerintah dan RAPBN tahun 2025 di Kantor Presiden Jakarta, Senin (5/8).


Baca Juga: Jalan Terjal Indonesia Menuju Negara Berpendapatan Tinggi

Selain itu, terkait kebijakan gaji PNS, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa hal tersebut akan disampaikan pemerintahan terpilih berikutnya.

"Nanti juga presiden terpilih akan menyampaikan. Kita nanti akan lihat didalam APBN dan kesepakatan dari presiden terpilih dengan presiden saat ini," jelas Sri Mulyani. 

Seperti diketahui, program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto yakni makan bergizi gratis disebut-sebut akan membutuhkan pasokan pangan 12,7 juta ton per tahun.

Berdasarkan data paparan Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan tercatat, 12,7 juta ton pangan tersebut terdiri dari karbohidrat setara 1,9 juta ton beras, protein setara 5,6 juta ton daging serta telur ayam, 3,3 juta ton buah serta 1,8 juta ton sayuran per tahun.

Kebutuhan pada program makan bergizi gratis ini akan diutamakan berasal dari dalam negeri.

"Dan diharapkan semuanya ini kita penuhi kebutuhan proteinnya terutama dari dalam negeri. Jadi kita sekarang punya kelebihan produksi untuk daging ayam, telur dan juga ikan. Itu akan kita arahkan ke program makan bergizi gratis," ujar Dirgayuza dalam acara Seminar Indef di Jakarta, Senin (29/7).

Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi mengatakan bahwa Prabowo berpesan agar program makanan bergizi gratis harus memenuhi dua syarat yang harus dipenuhi.

Dua syarat tersebut adalah harus memenuhi standar kecukupan gizi yang telah ditentukan oleh Ahli Gizi dan harus dioptimalkan jumlah penerima manfaatnya.

"Karena anggaran yang tersedia Rp 71 triliun. Jadi harus kita optimalkan jumlah penerima manfaatnya," kata Hasan. 

Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk mendukung program andalan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, yakni makan siang bergizi gratis untuk tahun 2025.

Besaran anggaran tersebut sudah masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 yang disepakati dalam pembahasan KEM-PPKF bersama DPR yaitu defisit RAPBN 2025 dengan range 2,29% hingga 2,82% Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diprediksi Tumbuh 5,08%, Berikut Penopangnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati