Soal berita SBY, Asia Sentinel akui melanggar praktik jurnalistik yang adil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penuh penyesalan. Hal ini terlihat dalam unggahan permohonan maaf Asia Sentinel kepada mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam pernyataan resminya, Asia Sentinel sangat berharap menarik artikel yang tayang pada 10 September 2018 di situs mereka. Artikel itu berisi tentang mantan Presiden SBY dan kasus Bank Century di Indonesia.

Dalam artikel yang ditulis sendiri oleh pemimpin redaksi Asia Sentinel John Berthelsen, Asia Sentinel mengaku telah berlaku tidak adil dan menyematkan banyak tuduhan terkait dengan gugatan yang sedang berjalan mengenai dampak dari Bank Century.


"Kami mengakui bahwa kami tidak mencari pernyataan yang adil dari orang-orang yang disebutkan dalam artikel itu dan bahwa artikel itu hanya satu sisi dan melanggar praktik jurnalistik yang adil. Artikel ini juga memuat hal-hal yang membuat meradang dan tidak adil bagi SBY," tulis Asia Sentinel dalam artikel permohonan maaf berjudul Apology for President Yudhoyono and the Democrat Party of Indonesia.

Asia Sentinel mengatakan, pihaknya telah menarik artikel tersebut dari situs web Asia Sentinel. "Meski demikian, kami ingin meminta maaf sepenuhnya kepada mantan Presiden Yudhoyono, Partai Demokrat, dan pihak siapa pun yang dihina oleh artikel tersebut dan lebih dari itu kepada rakyat Indonesia untuk penghinaan yang mungkin kami timbulkan lewat artikel itu," kata Asia Sentinel.

Mereka juga sangat menyesalkan rasa sakit yang telah diakibatkan oleh penghakiman sendiri dan rasa ketidakadilan yang terjadi.

"Akhirnya Asia Sentinel ingin menyatakan rasa hormat yang tinggi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang telah melayani negaranya dengan sebaik-baiknya dan secara luas dihormati sebagai negarawan Asia," tutup Asia Sentinel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie