Soal Blok Sakakemang, Pengamat: Pemerintah harus pastikan beberapa hal



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pasca kepastian percepatan produksi Blok Sakakemang oleh Repsol, Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) terus berupaya untuk mendukung rencana tersebut.

Sementara itu Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan percepatan produksi pertama merupakan hal yang mungkin dan wajar dilakukan.

Sejumlah upaya yang dilakukan pemerintah antara lain, membantu proses persetujuan Plan of Development (POD) agar dapat diselesaikan lebih cepat. Selain itu pemerintah berencana menggunakan fasilitas di sekitar lokasi penemuan agar proses pembangunan infrastruktur dapat diselesaikan. Terkait kepastian pembeli, SKK Migas meyakinkan kepastian pembeli bisa didapatkan lebih awal.


Disisi lain, Pengamat Energi Pri Agung Rakhmanto bilang pemerintah perlu memperhatikan sejumlah hal dalam upaya percepatan produksi pertama Blok Sakakemang. "Kepastian soal pembeli harus benar-benar ada dan tertuang dalam kesepakatan atau kontrak," jelas Pri ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/5).

Menurutnya, berbeda dengan produksi minyak yang tidak harus memastikan pembeli terlebih dahulu, produksi gas harus sudah memiliki kepastian pembeli lebih awal. Lebih jauh Pri bilang pemerintah perlu memastikan apakah secara subsurface keteknikan lapangan sudah teruji khususnya kepastian besaran cadangan pada lokasi penemuan.

Sementara itu berdasarkan keterangan kementerian ESDM, besaran cadangan migas pada lokasi penemuan sebesar sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf) atau menjadi penemuan terbesar di Indonesia dalam kurun 18 tahun terakhir.

Masih menurut Pri pemerintah perlu melihat bagaimana kapasitas produksi, skema produksi serta segi keekonomian Blok Sakakemang. Pri menambahkan pemerintah Indonesia memang pernah punya pengalaman percepatan produksi sebelumnya, namun percepatan produksi itu pada lapangan minyak. "Pemerintah sudah pernah melakukan hal serupa (percepatan produksi pertama) di Blok Cepu," pungkas Pri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini