JAKARTA. Kejaksaan Agung belum mengambil sikap soal peredaran buku 'Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century yang ditulis George Junus Aditjondro. Kejaksaan mengaku butuh tiga hari untuk memutuskan melarang atau memberi izin peredaran buku kontroversial ini. Jaksa Agung Muda Intelijen M. Amari mengaku masih harus bertemu Departemen Dalam Negeri dan Mabes Polri. Kendati demikian, ia menampik jika agresifitas Kejaksaan menangani polemik ini muncul lantaran ada tekanan dari Istana Negara dan kubu Partai Demokrat. "Sama sekali tidak ada tekanan dan arahan dari manapun," tegas Amari di Jakarta, Senin (28/12). Buku terbitan Galang Press ini memang menyengat kubu Demokrat. Sebab, buku itu membeberkan dugaan keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam skandal Bank Century yang tengah ditelisik Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat.
Soal Buku Gurita Cikeas, Kejaksaan Menampik Ada Tekanan dari Istana
JAKARTA. Kejaksaan Agung belum mengambil sikap soal peredaran buku 'Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century yang ditulis George Junus Aditjondro. Kejaksaan mengaku butuh tiga hari untuk memutuskan melarang atau memberi izin peredaran buku kontroversial ini. Jaksa Agung Muda Intelijen M. Amari mengaku masih harus bertemu Departemen Dalam Negeri dan Mabes Polri. Kendati demikian, ia menampik jika agresifitas Kejaksaan menangani polemik ini muncul lantaran ada tekanan dari Istana Negara dan kubu Partai Demokrat. "Sama sekali tidak ada tekanan dan arahan dari manapun," tegas Amari di Jakarta, Senin (28/12). Buku terbitan Galang Press ini memang menyengat kubu Demokrat. Sebab, buku itu membeberkan dugaan keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam skandal Bank Century yang tengah ditelisik Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat.