KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Raja Swedia mengatakan, negaranya telah gagal dalam penanganan Covid-19 dan salah karena tidak menerapkan penguncian (lockdown). Pernyataan ini menjadi kritik tajam terhadap kebijakan pandemi seiring tingginya angka kematian di kalangan lansia. Reuters memberitakan, Carl XVI Gustaf, yang putra dan menantunya dinyatakan positif bulan lalu, menggunakan acara TV Natal tahunan kerajaan khusus untuk menyoroti dampak yang semakin besar dari virus tersebut. Ini menjadi intervensi langka dari seorang raja yang tugasnya sebagian besar hanya bersifat seremonial. Swedia cukup menonjol dari sebagian besar negara lain dengan menghindari kebijakan lockdown dan pengenaan masker, menutup sekolah, restoran, dan bisnis yang sebagian besar terbuka. Mereka hanya mengandalkan pada jarak sosial sukarela dan rekomendasi kebersihan untuk memperlambat penyebaran.
Raja Swedia akui negaranya salah karena tidak menerapkan lockdown
KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Raja Swedia mengatakan, negaranya telah gagal dalam penanganan Covid-19 dan salah karena tidak menerapkan penguncian (lockdown). Pernyataan ini menjadi kritik tajam terhadap kebijakan pandemi seiring tingginya angka kematian di kalangan lansia. Reuters memberitakan, Carl XVI Gustaf, yang putra dan menantunya dinyatakan positif bulan lalu, menggunakan acara TV Natal tahunan kerajaan khusus untuk menyoroti dampak yang semakin besar dari virus tersebut. Ini menjadi intervensi langka dari seorang raja yang tugasnya sebagian besar hanya bersifat seremonial. Swedia cukup menonjol dari sebagian besar negara lain dengan menghindari kebijakan lockdown dan pengenaan masker, menutup sekolah, restoran, dan bisnis yang sebagian besar terbuka. Mereka hanya mengandalkan pada jarak sosial sukarela dan rekomendasi kebersihan untuk memperlambat penyebaran.