KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, Indonesia tengah dikejutkan dengan semakin bertambahnya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. Mengutip
Kompas.com, gangguan ginjal akut misterius anak atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) belum bisa dipastikan penyebabnya. Pemerintah masih melakukan investigasi secara menyeluruh termasuk dugaan kandungan etilen glikol pada parasetamol sirup sebagai pemicu penyakit ini.
Ada juga dugaan jika penyakit ginjal ini dipicu oleh infeksi virus yang ditemukan dalam tubuh pasien, maupun mengarah pada multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem setelah Covid-19. Sebelum penyebabnya bisa diungkap, masyarakat diminta mengambil sejumlah langkah kewaspadaan untuk menjaga kesehatan anaknya.
Baca Juga: 99 Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal Akut Misterius, Waspadai Gejala Berikut Lewat akun Instagram, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menyampaikan sejumlah imbauannya untuk para orangtua, per tanggal 19 Oktober. Pertama, masyarakat dianjurkan untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi tenaga kesehatan. Hal ini perlu dilakukan sampai didapatkan hasil investigasi menyeluruh oleh Kementrian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca Juga: Informasi Penting Soal Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Gejala hingga Penangannya Kedua, masyarakat diminta tetap tenang dan waspada terhadap gejala GgGAPA seperti berkurangnya atau tidak adanya Buang Air Kecil (BAK) secara mendadak.
Dokter Piprim juga berpesan agar para orangtua sebaiknya mengurangi aktivitas anak-anaknya, khususnya balita. Dianjurkan untuk menjauhkan buah hati dari kegiatan yang berisiko memicu infeksi seperti kerumunan tinggi, berada dalam ruang tertutup dan tidak menggunakan masker. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Simak, Imbauan Terbaru IDAI soal Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak" Penulis : Sekar Langit Nariswari Editor : Sekar Langit Nariswari Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie