KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah pemerintah menerapkan harga gas sebesar US$ 6 per MMBTU bagi 7 sektor industri dan kelistrikan menuai beragam tanggapan. Dalam agenda Rapat Dengar Pendapat Virtual bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Komisi VII DPR RI mendorong pemberian insentif bagi industri hilir minyak dan gas bumi (migas). Anggota Komisi VII DPR Andy Yulianti Paris menuturkan, langkah pemberian insentif dalam penurunan harga gas perlu dicermati sebaik mungkin. Ia mencontohkan, pemberian insentif demi penurunan harga gas sebaiknya tidak dilakukan dengan cara penambahan subsidi. "Di Malaysia untuk harga gas subsidi dikurangi, di kita malah bertambah. Ini berbahaya bisa seperti Bahan Bakar Minyak (BBM)," tutur Andy, Senin (4/5). Baca Juga: Penerapan harga gas US$ 6 per MMBTU memberi penghematan Rp 125 triliun dalam 5 tahun
Soal harga gas US$ 6 per MMBTU, DPR dorong insentif bagi industri hilir migas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah pemerintah menerapkan harga gas sebesar US$ 6 per MMBTU bagi 7 sektor industri dan kelistrikan menuai beragam tanggapan. Dalam agenda Rapat Dengar Pendapat Virtual bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Komisi VII DPR RI mendorong pemberian insentif bagi industri hilir minyak dan gas bumi (migas). Anggota Komisi VII DPR Andy Yulianti Paris menuturkan, langkah pemberian insentif dalam penurunan harga gas perlu dicermati sebaik mungkin. Ia mencontohkan, pemberian insentif demi penurunan harga gas sebaiknya tidak dilakukan dengan cara penambahan subsidi. "Di Malaysia untuk harga gas subsidi dikurangi, di kita malah bertambah. Ini berbahaya bisa seperti Bahan Bakar Minyak (BBM)," tutur Andy, Senin (4/5). Baca Juga: Penerapan harga gas US$ 6 per MMBTU memberi penghematan Rp 125 triliun dalam 5 tahun