Soal Kasus Salah Tangkap, Bjorka: Pemerintah Indonesia Menerima Informasi Keliru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merespons kasus salah tuduh dan salah tangkap dua pemuda yang diduga adalah Bjorka, Bjorka menyebutkan, pemerintah Indonesia menerima informasi keliru.

Bjorka mengatakan, kasus salah tuduh dan salah tangkap tersebut terjadi karena Pemerintah Indonesia menerima informasi keliru (misinformasi) dari DarkTracer. 

"LOL (laugh out loud/tertawa terbahak-bahak), Pemerintah Indonesia merasa telah mengidentifikasi saya berdasarkan misinformasi dari Dark Tracer, yang telah memberikan layanan palsu kepada Pemerintah Indonesia,” tulis Bjorka dalam thread di Breached Forum. 


Hal itu Bjorka sampaikan melalui utas alias thread berjudul The Indonesian Government is Looking For Me? (Apakah Pemerintah Indonesia Sedang Mencari Saya?), yang dia unggah di Breached Forums pada Kamis (15/9) pagi. 

Baca Juga: Bjorka Sebut Jokowi akan Copot Posisi Menkominfo, Ini Kata Johnny G. Plate

Dark Tracer sendiri adalah platform intelijen dan investigasi dark web populer yang aktif di Twitter dengan handle @darktracer_int. DarkTracer diketahui menyebarkan identitas warga Indonesia yang diduga kuat sebagai Bjorka.

Dalam utas di Breached Forums, Bjorka menyebut Dark Tracer salah besar membagikan misinformasi kepada sekelompok "idiot", merujuk pada Pemerintah Indonesia. 

"Anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh Pemerintah Indonesia. Untuk Dark Tracer, ini adalah kesalahan Anda karena memberi informasi yang salah," tulis Bjorka. 

Tampaknya, Bjorka masih menghirup udara bebas. Pasalnya, Jumat (16/9) dini hari ini sekitar pukul 02.30 WIB, Bjorka masih aktif di channel Telegram "Bjorkanism" miliknya. 

Baca Juga: Polisi: Tim Terpadu Khusus Tangkap Seorang yang Diduga Hacker Bjorka di Madiun

Ia terpantau mengejek DarkTracer karena salah memberikan informasi terkait identitas asli Bjorka. Ejekan itu dia sampaikan dengan meme berjudul Loud Crying (Menangis Kejar) yang menunjukkan pria paruh baya sedang menangis sambil mengguyur dirinya dengan air. 

Bjorka mengatakan, itu adalah ekspresi orang Dark Tracer setelah mengetahui mereka memberikan informasi keliru ke Pemerintah Indonesia. 

"Orang Dark Tracer setelah melihat saya masih aktif dan mereka menyadari pihaknya memberikan informasi yang salah, sementara mereka (Pemerintah Indonesia) sudah bayar," tulis Bjorka. 

Menurut Bjorka, pemuda yang ditangkap itu kemungkinan disiksa dan disuruh mengaku sebagai Bjorka oleh Pemerintah Indonesia. 

"Tidakkah kamu merasa malu, orang-orang dari Dark Tracer?" kata Bjorka. 

Baca Juga: Pemerintah Klaim Telah Berhasil Melacak Keberadaan Hacker Bjorka

Bjorka turut mempertanyakan, apakah orang-orang Dark Tracer tahu bahwa orang yang dituduh sebagai hacker itu tidak memiliki komputer dan bekerja sebagai penjual es saja. 

"Bagaimana kalau mengubah nama Anda menjadi Dumb Tracer (Pelacak Bodoh)?" ejek Bjorka. 

Selain masih aktif di Telegram, Bjorka juga terpantau masih aktif di Breached Forums. Terlihat dari status Bjorka yang menunjukkan "online" per Jumat (16/9) sekitar pukul 08.30 WIB. 

Bila dilihat, informasi "last visit: Less than 1 minute ago". Artinya, terakhir kali Bjorka membuka Breached Forums adalah kurang dari satu menit yang lalu. Ini menandakan bahwa Bjorka belum tertangkap.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bjorka: Pemerintah Dapat Info Salah dari DarkTracer"

Penulis: Galuh Putri Riyanto Editor: Reska K. Nistanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan