Soal Kelanjutan Kerjasama dengan Calon Investor Jepang, Begini Penjelasan WTON



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menyatakan tengah melakukan percakapan untuk menjalin kerjasama dengan calon investor asal Jepang.

Direktur Utama Wijaya Karya Beton, Kuntjara, mengatakan, percakapan yang terjalin sudah cukup serius. Sang calon investor mengaku tertarik dengan WTON sebagai salah satu perusahaan precast terbesar di Indonesia.

Sayangnya, siapa sang calon investor dan akan seperti apa bentuk kerjasamanya belum disampaikan oleh WTON.


Baca Juga: WTON Catat Kontrak Baru Rp 3,7 Triliun per Juli 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

Menurut Kuntjara, hingga saat ini, baru terungkap bahwa mereka sudah mempelajari WTON sebagai pemegang market share precast terbesar di Indonesia dengan portofolio produk yang banyak dan beragam, serta memiliki kinerja yang stabil dan prospektif.

“Hal itu yang menjadi daya tarik mereka. Diskusinya masih terlalu dini dan belum detail. Sehingga, untuk mewujudkannya masih panjang,” ujarnya dalam paparan publik, Kamis (29/8).

 
WTON Chart by TradingView

Di sisi lain, outlook bisnis precast sendiri belum terlalu agresif dalam 2-3 tahun terakhir. Kondisi ini diakui Kuntjara berbeda dengan bisnis precast pada lima tahun lalu.

Baca Juga: Targetkan Arus Kas Positif, WIKA Beton (WTON) Bakal Divestasi Aset Rp 250 Miliar

WTON juga perlu melakukan diskusi dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), selaku induk perusahaan, terkait kerjasama ini.

“Tenturnya, harus memerlukan persetujuan dari WIKA sebagai pemegang saham terbesar WTON,” paparnya.

Asal tahu saja, WTON mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar 31,65% secara tahunan ke Rp 17,89 miliar di semester I 2024 . 

WTON mencatatkan pendapatan usaha hingga Juni 2024 sebesar Rp 2,19 triliun, naik 20,88% dari perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,81 triliun. 

Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) Catat Kontrak Baru Rp 3,7 Triliun per Juli 2024

Porsi pendapatan perseroan masih didominasi oleh segmen beton, baik itu beton pracetak maupun beton segar (readymix), yakni sebesar 84,74%. Disusul segmen jasa sebesar 15,21% dan segmen material sebesar 0,04%.

Hingga bulan Juli 2024, WTON mengantongi kontrak baru sebesar Rp 3,7 triliun. Ini sudah sekitar 45% dari target kontrak baru sebesar Rp 7,48 triliun sampai dengan akhir tahun 2024.

Selanjutnya: Ditunjuk PDI-P Dampingi Risma di Pilkada Jatim, Gus Hans: Baru Dapat Kabar Semalam

Menarik Dibaca: 4 Alasan Mengapa Reksa Dana Cocok untuk Investor Pemula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli