JAKARTA. Tender Independent Power Producer (IPP) Jawa-1 memasuki babak baru. Setelah ada empat konsorsium yang secara resmi mengumpulkan dokumen tender tanda ketertarikannya menjadi investor, kini soal lahan untuk pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas 2x800 megawatt (MW) itu mulai muncul ke permukaan. Kabarnya, PLTGU ini akan dibangun di Muara Tawar, Bekasi, yang berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta. Ada juga wacana reklamasi pantai untuk lokasi pembangkit. Pilihan lokasi ini disinyalir bakal memunculkan problema baru bagi investor. Jika menggunakan lahan warga maka akan lebih kompleks permasalahannya. Mulai dari pembebasan lahan, akses pembangunan, dan dampak lingkungan bagi warga ke depannya. "Di Pantau Utara Jakarta, memang reklamasi merupakan pilihan yang lebih mudah dibanding harus membebaskan perumahan warga," kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, akhir pekan lalu.
Soal lahan, jadi masalah baru PLTGU Jawa 1
JAKARTA. Tender Independent Power Producer (IPP) Jawa-1 memasuki babak baru. Setelah ada empat konsorsium yang secara resmi mengumpulkan dokumen tender tanda ketertarikannya menjadi investor, kini soal lahan untuk pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas 2x800 megawatt (MW) itu mulai muncul ke permukaan. Kabarnya, PLTGU ini akan dibangun di Muara Tawar, Bekasi, yang berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta. Ada juga wacana reklamasi pantai untuk lokasi pembangkit. Pilihan lokasi ini disinyalir bakal memunculkan problema baru bagi investor. Jika menggunakan lahan warga maka akan lebih kompleks permasalahannya. Mulai dari pembebasan lahan, akses pembangunan, dan dampak lingkungan bagi warga ke depannya. "Di Pantau Utara Jakarta, memang reklamasi merupakan pilihan yang lebih mudah dibanding harus membebaskan perumahan warga," kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, akhir pekan lalu.