KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan pada dasarnya Mahkamah Konstitusi (MK) memang mengurus perselisihan suara dalam sengketa pemilu. Artinya, putusan MK atas gugatan yang diajukan pihak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno nanti seharusnya tidak jauh dari soal perolehan suara. Oleh karena itu, dia mengkritik pernyataan Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandiaga, Bambang Widjojanto yang meminta MK tidak menjadi Mahakamah Kalkulator yang hanya menangani sengketa soal angka-angka. Arsul mengatakan, pihak yang menetapkan kewenangan MK sebatas perolehan suara adalah DPR. Dia menilai seharusnya Bambang tanya dulu ke koalisi sebelum membuat pernyataan itu.
Soal 'Mahkamah Kalkulator', TKN: BW harusnya tanya dulu ke koalisi Prabowo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan pada dasarnya Mahkamah Konstitusi (MK) memang mengurus perselisihan suara dalam sengketa pemilu. Artinya, putusan MK atas gugatan yang diajukan pihak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno nanti seharusnya tidak jauh dari soal perolehan suara. Oleh karena itu, dia mengkritik pernyataan Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandiaga, Bambang Widjojanto yang meminta MK tidak menjadi Mahakamah Kalkulator yang hanya menangani sengketa soal angka-angka. Arsul mengatakan, pihak yang menetapkan kewenangan MK sebatas perolehan suara adalah DPR. Dia menilai seharusnya Bambang tanya dulu ke koalisi sebelum membuat pernyataan itu.