Soal Mercy, SBY merasa diadu dengan Jokowi



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, program pengadaan mobil dinas Mercedes-Benz untuk menteri kabinet Jokowi-Jusuf Kalla dilandasi dengan niat membantu. Namun, terkait isu mobil Mercy ini, SBY merasa telah dibenturkan dengan Jokowi.

Dia menyatakan akan memberikan pernyataan kepada publik terkait pengadaan mobil itu meski pembeliannya telah dibatalkan. SBY mengaku tidak ingin isu ini menjadi polemik yang tidak perlu.

"Saya juga tidak ingin diadu-adu dengan presiden terpilih Jokowi karena justru niat saya adalah bantu beliau," kata SBY saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (11/9).


Sebelumnya, pemerintah akhirnya membatalkan pembelian 72 unit Mercy E Class 400 untuk kabinet Jokowi-JK. Kementerian Sekretaris Negara membatalkan lelang dengan nilai Rp 91,94 miliar itu setelah rencana pembelian ini memicu kontroversi.

SBY berharap, dengan penjelasannya nanti, rakyat mengetahui duduk perkara yang sesungguhnya. SBY pun menginginkan agar komunikasi dengan Tim Transisi bisa lebih baik sehingga pemerintahan baru bisa lebih siap bekerja.

"Kami tidak ingin dialirkan ke arena politik yang berbeda dengan komunikasi dan konsultasi yang kami lakukan antara pejabat pemerintahan sekarang dengan Tim Transisi Pak Jokowi. Nanti sekaligus saya sampaikan di akhir ratas ini," imbuh SBY.

Adapun dalam rapat terbatas kali ini sebenarnya pembahasan lebih terkait dengan penyederhanaan izin usaha dan progran-program yang belum selesai dilakukan.

Hadir dalam rapat kali ini di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung; Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono; Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto; Menteri Keuangan Chatib Basri; Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan; Menteri Perhubungan EE Mangindaan; Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo; dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan