KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan Kadin Indonesia tidak tidak mengakui adanya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang terselenggara pada Sabtu (14/9) kemarin. "Kami semua ini sangat menyayangkan kegiatan Munaslub ilegal yang diselenggarakan hari Sabtu. Sebagai upaya individu dan kelompok untuk mengambil alih Kadin Indonesia dengan menyalahi aturan yang berlaku," kata Arsyad dalam acara konferensi pers, Minggu (15/09). "Kami menegaskan, bahwa kami tidak mengakui adanya Munaslub Sabtu lalu. Kadin adalah lembaga independen, hanya ada satu satu Kadin Indonesia," tambahnya. Arsyad menambahkan, Kadin ungkapnya adalah satu-satunya organisasi usaha yang diatur UU Nomor 1 Tahun 1987 (UU Kadin) dan ditegaskan dalam Keppres No. 18 tahun 2022 tentang AD/ART Kadin Indonesia. Baca Juga: Kadin Pecah, Kubu Arsjad Rasjid Sebut Munaslub yang Pilih Anindya Bakrie Ilegal Adapun, Arsjad dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia masa bakti 2021-2026 berdasarkan keputusan bersama pada Munas VIII Kadin Indonesia tertanggal 30 Juni 2021, di Kendari, Sulawesi Tenggara. 'Sekali lagi kegiatan Munaslub atas nama Kadin Indonesia Sabtu kemarin. Tidak sah. Mayoritas Kadin provinsi yang katanya hadir 21 dari 35 ada di sini," ungkapnya. "Kita memegang amanah. Ini kita pegang surat dari semua Kadin yang ada disini. Menolak dan kegiatan itu tidak memenuhi AD/ART, tidak dapat diakui sebagai kegiatan resmi," tambahnya. Lebih lanjut Arsyad mengatakan pihaknya akan kembali solid dan fokus bekerja agar mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada masa kepemimpinan Prabowo-Gibran. "Kadin saat ini harus solid bekerja. Pertumbuhan 8 persen kedepan. Seluruh pihak kerja sama, kolaborasi, bergotong royong. Kadin bulan orang perorangan, tapi milik bangsa Indonesia, dari pemilik warung hingga pabrik, dari buruh hingga profesional," ungkapnya. Baca Juga: Erwin Aksa Buka Suara Soal Terpilihnya Anindya di Munaslub Kadin
Soal Munaslub Sabtu (14/9), Arsjad Rasjid: Hanya Ada Satu Kadin di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menegaskan Kadin Indonesia tidak tidak mengakui adanya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang terselenggara pada Sabtu (14/9) kemarin. "Kami semua ini sangat menyayangkan kegiatan Munaslub ilegal yang diselenggarakan hari Sabtu. Sebagai upaya individu dan kelompok untuk mengambil alih Kadin Indonesia dengan menyalahi aturan yang berlaku," kata Arsyad dalam acara konferensi pers, Minggu (15/09). "Kami menegaskan, bahwa kami tidak mengakui adanya Munaslub Sabtu lalu. Kadin adalah lembaga independen, hanya ada satu satu Kadin Indonesia," tambahnya. Arsyad menambahkan, Kadin ungkapnya adalah satu-satunya organisasi usaha yang diatur UU Nomor 1 Tahun 1987 (UU Kadin) dan ditegaskan dalam Keppres No. 18 tahun 2022 tentang AD/ART Kadin Indonesia. Baca Juga: Kadin Pecah, Kubu Arsjad Rasjid Sebut Munaslub yang Pilih Anindya Bakrie Ilegal Adapun, Arsjad dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia masa bakti 2021-2026 berdasarkan keputusan bersama pada Munas VIII Kadin Indonesia tertanggal 30 Juni 2021, di Kendari, Sulawesi Tenggara. 'Sekali lagi kegiatan Munaslub atas nama Kadin Indonesia Sabtu kemarin. Tidak sah. Mayoritas Kadin provinsi yang katanya hadir 21 dari 35 ada di sini," ungkapnya. "Kita memegang amanah. Ini kita pegang surat dari semua Kadin yang ada disini. Menolak dan kegiatan itu tidak memenuhi AD/ART, tidak dapat diakui sebagai kegiatan resmi," tambahnya. Lebih lanjut Arsyad mengatakan pihaknya akan kembali solid dan fokus bekerja agar mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada masa kepemimpinan Prabowo-Gibran. "Kadin saat ini harus solid bekerja. Pertumbuhan 8 persen kedepan. Seluruh pihak kerja sama, kolaborasi, bergotong royong. Kadin bulan orang perorangan, tapi milik bangsa Indonesia, dari pemilik warung hingga pabrik, dari buruh hingga profesional," ungkapnya. Baca Juga: Erwin Aksa Buka Suara Soal Terpilihnya Anindya di Munaslub Kadin