Soal obligasi, BNI masih lihat kondisi pasar



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengaku sedang mempertimbangkan menerbitkan obligasi pada tahun ini. Penerbitan obligasi ini, untuk mendukung dana ekspansi yang dibutuhkan perseroan. Namun, bank berlogo angka 46 ini mengaku masih mencermati kondisi pasar. Direktur Keuangan BNI, Rico Rizal Budidarmo mengatakan, sejatinya penerbitan obligasi ini tidak terlalu darurat. Untuk penerbitan obligasi ini, menurut Rico, nantinya ada dua bentuk, baik dalam rupiah maupun valutas asing (valas).

Terkait dengan obligasi dalam bentuk valas, perseroan berencana untuk menerbitkan senilai US$ 500 juta. Nantinya obligasi valas ini akan digunakan untuk refinancing utang jatuh tempo perseroan.

“Ada juga opsi penerbitan obligasi dalam bentuk rupiah, namun yang mana yang akan dieksekusi duluan nanti melihat kondisi pasar yang ada,” ujar Rico, Kamis (30/7). Sebelumnya, Irwan Lubis, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan ada empat bank BUMN yang akan menerbitkan obligasi senilai Rp 25,3 triliun. Rencana penerbitan obligasi ini tertuang dalam rencana bisnis bank (RBB) di tahun ini. Penerbitan obligasi tersebut dilakukan untuk memperkuat likuiditas dan memperluas penyaluran kredit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan