KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19. Melalui SKB tersebut, pemerintah mendorong akselerasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menegaskan, sebagaimana yang tertuang dalam SKB Empat Menteri, semua satuan pendidikan yang guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksinasi dihimbau untuk segera memenuhi daftar periksa dan menawarkan opsi PTM terbatas.
"Perlu ditekankan bahwa tidak boleh ada orang tua murid yang dipaksa. Orang tua berhak memilih apakah anaknya ikut PTM terbatas atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). SKB ini sudah berlaku. Tidak perlu menunggu tahun ajaran baru untuk melakukan PTM terbatas,” terang Nadiem dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Kamis (1/4).
Baca Juga: Soal pembelajaran tatap muka, pengamat menilai yang terpenting persetujuan orang tua Sekitar 20% - 22% sekolah-sekolah di Indonesia saat ini sudah mulai melakukan PTM terbatas, dan sudah hampir 85% sekolah-sekolah di negara-negara di kawasan Asia Pasifik sudah kembali melaksanakan PTM secara penuh. “Saya mengajak kita semua untuk segera memasuki babak baru setelah satu tahun berjuang bersama melewati masa pembelajaran yang sulit karena pandemi. Kenyataannya adalah kita harus hidup dengan pandemi Covid-19. Satu-satunya opsi, kita harus melaksanakan tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat agar Indonesia tidak kehilangan satu generasi,” tegas Nadiem. Dari sisi kesiapan pemerintah sudah melakukan berbagai langkah. Pertama, akselerasi vaksin yang diprioritaskan kepada guru dan tenaga kependidikan. Seperti diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berkomitmen agar semua guru, dosen, dan tenaga kependidikan kita selesai divaksinasi akhir Juni hingga Juli tahun ini. Menurut data terakhir Kementerian Kesehatan yang dihimpun Rabu (31/3), sudah 550.000 guru dan tenaga pendidik yang telah divaksinasi. Harapannya sampai akhir Juni semua guru dan dosen di seluruh Indonesia sudah divaksinasi. Adapun jumlahnya sekitar 5,5 juta, termasuk yang di bawah binaan Kementerian Agama. Dengan demikian, sekolah sudah dapat memulai PTM terbatas. Dede Yusuf, Wakil Ketua Komisi X DPR RI menambahkan, seperti yang disampaikan Nadiem bahwa,bukan berarti sekolah harus menunggu bulan Juli untuk memberikan PTM terbatas. "Tapi ketika guru sudah divaksinasi maka sekolahnya sudah mulai bisa PTM terbatas,” terangnya.
Dede juga menceritakan hasil kunjungan kerjanya di daerah Bogor, dari data yang dipaparkan Pemerintah Kabupaten Bogor, 85% orang tua menginginkan PTM. "Sebenarnya ini sudah dilakukan beberapa sekolah di kabupaten Bogor di awal Maret ini, dan sudah diverifikasi ada 170 yang siap menjalankan PTM Terbatas,” imbuhnya. Aswin Anwar, Guru Olahraga di SD Inpres Kelasman, Sorong, juga menceritakan bahwa sekolahnya sudah mulai melaksanakan PTM terbatas semenjak 17 Maret lalu berdasarkan surat edaran Walikota Sorong. Lebih lanjut proses pembelajarannya dibuat dalam dua shift, pagi dan siang, dan dalam satu kelas jumlah maksimalnya ada 16 siswa. "Sehingga satu kelas yang biasa berjumlah 40 terbagi dalam 3 kelompok yang masuk bergiliran,” kata Aswin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat