KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia dikabarkan tengah mengantisipasi kebijakan proteksionis Amerika Serikat (AS). Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah siap membatasi impor gandum dan kedelai untuk merespons proteksi dagang AS terhadap barang komoditas ekspor Indonesia seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Yus'an, Direktur Eksekutif Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) menilai kepentingan dari pembatasan ini harus dilihat secara lebih luas. "Pemerintah saya lihat tidak akan bertindak secara gegabah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/3). Menurutnya, intrik akibat proteksionisme AS ini lebih berefek kepada industri baja dan alumunium yang bakal menjadi pasar produk yang sebelumnya dibanjiri ke Amerika. "Selain itu juga yang patut dipertimbangkan ialah penggunaan kedelai mayoritas oleh Industri Kecil Menengah (IKM) tahu dan tempe yang dalam hal ini langsung masyarakat kecil," tuturnya.
Soal perang dagang AS, Asosiasi Kedelai menilai pemerintah tak bisa gegabah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia dikabarkan tengah mengantisipasi kebijakan proteksionis Amerika Serikat (AS). Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah siap membatasi impor gandum dan kedelai untuk merespons proteksi dagang AS terhadap barang komoditas ekspor Indonesia seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Yus'an, Direktur Eksekutif Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) menilai kepentingan dari pembatasan ini harus dilihat secara lebih luas. "Pemerintah saya lihat tidak akan bertindak secara gegabah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (11/3). Menurutnya, intrik akibat proteksionisme AS ini lebih berefek kepada industri baja dan alumunium yang bakal menjadi pasar produk yang sebelumnya dibanjiri ke Amerika. "Selain itu juga yang patut dipertimbangkan ialah penggunaan kedelai mayoritas oleh Industri Kecil Menengah (IKM) tahu dan tempe yang dalam hal ini langsung masyarakat kecil," tuturnya.