JAKARTA. PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) Persero masih menunggu keputusan pemerintah tentang peran sertanya dalam pengelolaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) milik PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). "Kita tunggu keputusan pemerintahlah," kata Nur Pamudji Direktur Utama PLN di Kementerian Pertanian Jumat (8/11). Nur menambahkan, sejak PLTA milik Inalum pertama kali beroperasi, PLN sudah melakukan tukar-menukar listrik dengan Inalum sebesar 45 megawatt (MW). "Mereka memberi kami listrik 45 MW. Siangnya, kami memberikan dengan jumlah yang sama," ujar Nur. Sekedar informasi, saat ini Inalum memiliki dua buah PLTA. Pertama yaiatu PLTA Tangga, dan yang kedua yaitu PLTA Sigura-gura yang terletak di sungai Asahan Sumatera Barat. PLTA milik Inalum ini disebut juga Asahan dua. Nur Pamudji sebelumnyamengungkapkan bahwa sebenarnya potensi listrik dari Inalum bisa mencapai 600 MW, namun PLN hanya mendapat jatah 45 MW.
Soal PLTA Inalum, PLN tunggu instruksi pemerintah
JAKARTA. PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) Persero masih menunggu keputusan pemerintah tentang peran sertanya dalam pengelolaan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) milik PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). "Kita tunggu keputusan pemerintahlah," kata Nur Pamudji Direktur Utama PLN di Kementerian Pertanian Jumat (8/11). Nur menambahkan, sejak PLTA milik Inalum pertama kali beroperasi, PLN sudah melakukan tukar-menukar listrik dengan Inalum sebesar 45 megawatt (MW). "Mereka memberi kami listrik 45 MW. Siangnya, kami memberikan dengan jumlah yang sama," ujar Nur. Sekedar informasi, saat ini Inalum memiliki dua buah PLTA. Pertama yaiatu PLTA Tangga, dan yang kedua yaitu PLTA Sigura-gura yang terletak di sungai Asahan Sumatera Barat. PLTA milik Inalum ini disebut juga Asahan dua. Nur Pamudji sebelumnyamengungkapkan bahwa sebenarnya potensi listrik dari Inalum bisa mencapai 600 MW, namun PLN hanya mendapat jatah 45 MW.