KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan penyesuaian dan pemangkasan bea keluar bagi komoditas ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Kebijakan ini untuk merespons penerapan tarif impor tinggi Amerika Serikat (AS) untuk produk dari Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kebijakan ini dapat mengurangi beban pelaku usaha sampai 5%. “Bea keluar untuk CPO, kami juga akan lakukan adjustment. Ini juga ekuivalen dapat mengurangi beban hingga 5%,” terang Sri Mulyani di acara sarasehan ekonomi, Menara Mandiri, Selasa (8/4). Tentang rencana pemangkasan bea keluar CPO ini, Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan Farid Amir mengatakan masih dalam proses pembahasan bersama kementerian dan lembaga (K/L) terkait.
Soal Rencana Pemangkasan Bea Keluar Ekspor CPO ke AS, Kemendag: Masih Pembahasan
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan penyesuaian dan pemangkasan bea keluar bagi komoditas ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Kebijakan ini untuk merespons penerapan tarif impor tinggi Amerika Serikat (AS) untuk produk dari Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kebijakan ini dapat mengurangi beban pelaku usaha sampai 5%. “Bea keluar untuk CPO, kami juga akan lakukan adjustment. Ini juga ekuivalen dapat mengurangi beban hingga 5%,” terang Sri Mulyani di acara sarasehan ekonomi, Menara Mandiri, Selasa (8/4). Tentang rencana pemangkasan bea keluar CPO ini, Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan Farid Amir mengatakan masih dalam proses pembahasan bersama kementerian dan lembaga (K/L) terkait.