Soal resiprokal, BII tak khawatir kehilangan pasar



JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) akan memanfaatkan cabang yang sudah ada untuk meningkatkan kinerja bisnis. Taswin Zakaria, Direktur Utama BII, mengaku, tidak khawatir pembentukan resiprokal antara Indonesia dan Malaysia akan menghambat bisnis, karena setiap bank memiliki pasar tersendiri.

“Pasar kami besar,” kata Taswin, belum lama ini.

Menurutnya, bank asing atau bank dengan investor asing yang masuk ke Indonesia tidak serta-merta menggarap seluruh pasar yang ada di dalam negeri, karena mereka punya tujuan bisnis yang berbeda dengan bank di dalam negeri. 


Taswin mengatakan, pihaknya akan fokus meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun 2015 ini dengan strategi memanfaatkan cabang-cabang yang sudah ada. “Minimal DPK BII tumbuh sama atau lebih tinggi dari tahun lalu,” ucap Taswin.

Adapun, BII membidik pertumbuhan DPK sekitar 16%-18%. Sedangkan kredit BI ngin tumbuh 1%-2% di atas industri.

Informasi saja, perjanjian bilateral antara Indonesia dan Malaysia melalui ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) akan ada kesepakatan keseimbangan pendirian cabang.

Misalnya, jika sudah ada dua atau tiga bank dari Malaysia yang sudah mendirikan cabang di Indonesia, kemudian bank dari Malaysia ingin masuk lagi ke Tanah Air, maka bank dari Indonesia harus memperoleh izin mendirikan cabang di Malaysia dengan jumlah yang sama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan