KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi telah memperingatkan Filipina terkait penempatan rudal jarak menengah AS. Wang Yi mengatakan, tindakan tersebut dapat memicu ketegangan regional dan memicu perlombaan senjata. Mengutip
Reuters, Amerika Serikat mengerahkan sistem rudal Typhon ke Filipina sebagai bagian dari latihan militer gabungan awal tahun ini.
Menurut seorang pejabat militer Filipina, sistem itu tidak ditembakkan selama Latihan. Akan tetapi, dia tidak memberikan perincian tentang berapa lama rudal itu akan berada di negara tersebut. Hubungan China-Filipina kini berada di persimpangan jalan. Wang mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo, dialog serta konsultasi adalah cara yang tepat untuk mengatasi hal tersebut. Wang mengatakan hal tersebut pada hari Jumat (26/7/2024) selama pertemuan di Vientiane, ibu kota Laos, tempat para diplomat tinggi negara-negara besar berkumpul menjelang dua pertemuan puncak.
Baca Juga: Vladimir Putin Peringatkan Aksi Amerika Bisa Picu Krisis Rudal ala Perang Dingin Wang mengatakan, hubungan antara kedua negara menghadapi tantangan karena Filipina telah berulang kali melanggar konsensus kedua belah pihak dan komitmennya sendiri. "Jika Filipina memperkenalkan sistem rudal jarak menengah AS, hal itu akan menciptakan ketegangan dan konfrontasi di kawasan tersebut dan memicu perlombaan senjata, yang sama sekali tidak sejalan dengan kepentingan dan keinginan rakyat Filipina," kata Wang. Militer Filipina dan kementerian luar negerinya tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Wang.
China dan Filipina terlibat dalam konfrontasi di Laut China Selatan. Dan pertemuan mereka semakin menegangkan karena Beijing menekan klaimnya atas wilayah yang disengketakan di perairan dalam zona ekonomi eksklusif Manila.
Baca Juga: Jarang Terjadi, China Beri Pujian ke Filipina atas Larangan Operasi Judi Online Wang mengatakan China baru-baru ini mencapai kesepakatan sementara dengan Filipina mengenai transportasi dan pengisian kembali pasokan kemanusiaan ke Ren'ai Jiao untuk menjaga stabilitas situasi maritim, mengacu pada Second Thomas Shoal. Menurut pernyataan resmi kementerian luar negeri Filipina, kapal-kapal Filipina pada hari Sabtu berhasil menyelesaikan misi terbaru mereka ke area tersebut tanpa hambatan.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie