KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) akan segera diterbitkan oleh pemerintah. Dalam draf RUPTL yang diterima Kontan.co.id, pemerintah menargetkan porsi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% dari total bauran energi nasional di tahun 2025 serta di tahun 2029. Porsi EBT memang cenderung stagnan dalam sembilan tahun mendatang. Kondisi berbeda terjadi pada energi batu bara. Dalam hal ini, pemerintah menargetkan porsi batubara sebanyak 60,7% di tahun 2025 dan 65% di tahun 2029 nanti. Berkaca pada proporsi bauran energi tersebut, maka kebutuhan tambahan kapasitas PLTU batu bara di dalam RUPTL 2020—2029 mencapai 19.050 MW (45,6%). Kemudian, tambahan kapasitas untuk PLTG/PLTMG/PLTGU sebesar 8.434 MW (20,2%), PLTA/PLTM sebesar 7.976 MW (19,1%), PLTP sebesar 3.552 MW (8,5%), dan pembangkit EBT lain sebesar 2.763 MW (6,6%).
Soal RUPTL 2020-2029, APLSI berharap bauran energi terbarukan diperbesar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) akan segera diterbitkan oleh pemerintah. Dalam draf RUPTL yang diterima Kontan.co.id, pemerintah menargetkan porsi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% dari total bauran energi nasional di tahun 2025 serta di tahun 2029. Porsi EBT memang cenderung stagnan dalam sembilan tahun mendatang. Kondisi berbeda terjadi pada energi batu bara. Dalam hal ini, pemerintah menargetkan porsi batubara sebanyak 60,7% di tahun 2025 dan 65% di tahun 2029 nanti. Berkaca pada proporsi bauran energi tersebut, maka kebutuhan tambahan kapasitas PLTU batu bara di dalam RUPTL 2020—2029 mencapai 19.050 MW (45,6%). Kemudian, tambahan kapasitas untuk PLTG/PLTMG/PLTGU sebesar 8.434 MW (20,2%), PLTA/PLTM sebesar 7.976 MW (19,1%), PLTP sebesar 3.552 MW (8,5%), dan pembangkit EBT lain sebesar 2.763 MW (6,6%).