JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih menunggu konfirmasi dari ISS Reshetnev Rusia terkait informasi gagalnya peluncuran Satelit Telkom-3. Informasi sementara, kegagalan disebabkan tidak berfungsinya roket Breeze-M dengan sempurna."Kami masih berkoordinasi dengan Reshetnev melalui telekonferensi," ujar Corporate Secretary TLKM Slamet Riyadi, Selasa (7/8).Oleh karena itu, perseroan belum dapat memberikan keterangan mengenaai potensi aksi korporasi apa saja yang bisa terganggu dengan kegagalan tersebut. Ia juga tidak menyebutkan mengenai nilai asuransi dari satelit tersebut."Sekarang menunggu kepastian dulu mengenai aspek teknisnya," tukas Slamet.TLKM telah menginvestasikan dana senilai US$ 200 juta untuk peluncuran Satelit-3 Telkom tersebut. Satelit berkapsastas 42 transponder ini akan menggantikan Satelit-2 Telkom berkapasitas 24 transponder yang akan habis masa pakainya.Seperti diberitakan sebelumnya, satelit buatan Rusia itu gagal mencapai orbit. Ini karena roket pendorong tidak bekerja sempuna.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Soal satelit, Telkom masih tunggu kabar dari Rusia
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih menunggu konfirmasi dari ISS Reshetnev Rusia terkait informasi gagalnya peluncuran Satelit Telkom-3. Informasi sementara, kegagalan disebabkan tidak berfungsinya roket Breeze-M dengan sempurna."Kami masih berkoordinasi dengan Reshetnev melalui telekonferensi," ujar Corporate Secretary TLKM Slamet Riyadi, Selasa (7/8).Oleh karena itu, perseroan belum dapat memberikan keterangan mengenaai potensi aksi korporasi apa saja yang bisa terganggu dengan kegagalan tersebut. Ia juga tidak menyebutkan mengenai nilai asuransi dari satelit tersebut."Sekarang menunggu kepastian dulu mengenai aspek teknisnya," tukas Slamet.TLKM telah menginvestasikan dana senilai US$ 200 juta untuk peluncuran Satelit-3 Telkom tersebut. Satelit berkapsastas 42 transponder ini akan menggantikan Satelit-2 Telkom berkapasitas 24 transponder yang akan habis masa pakainya.Seperti diberitakan sebelumnya, satelit buatan Rusia itu gagal mencapai orbit. Ini karena roket pendorong tidak bekerja sempuna.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News