Soal sengketa CPO, EPA datangi kebun Indonesia



JAKARTA. Lembaga perlindungan lingkungan Amerika Serikat (AS) atau The US Environmental Protection Agency (EPA) akan bertolak ke Indonesia pekan depan. Kunjungan lembaga lingkungan asal Paman Sam itu, bertujuan untuk membuktikan standar ramah lingkungan dari crude palm oil (CPO) dari Indonesia.

Delegasi EPA itu diagendakan berkunjung ke perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau. Hal tersebut disampaikan oleh Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian kepada Reuters.

"Kunjungan ini sangat penting bagi Indonesia dan EPA. Dan Kami akan membuktikan kepada EPA tentang CPO yang ramah lingkungan di lapangan,” kata Gamal. Sebelumnya, produk CPO Indonesia dinyatakan tak termasuk sebagai produk biofuel yang hijau atau produk yang ramah lingkungan.


Hal tersebut membuat pemerintah Indonesia berang dan membuat sanggahan kepada pemerintah AS. Lewat kunjungan langsung ke perkebunan itu, Gamal berharap ada perubahan sikap dari pemerintah AS terkait CPO.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah melihat pertumbuhan yang cepat dalam produksi minyak kelapa sawit, dengan produksi tahun ini diperkirakan mencapai 23 juta sampai 25 juta ton. Sementara nilai ekspor CPO dari Indonesia mencapai 18 juta ton.

Pada 2012, perkebunan kelapa sawit mencapai 8,2 juta hektare, dan diperkirakan akan bertambah seluas 200.000 hektare setiap tahunnya. Ekspansi perkebunan yang besar-besaran inilah yang mendapat kritik dari AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri