Soal Sosok Menteri Bidang Ekonomi Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Harapan Pengusaha



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyusunan kabinet menjadi perhatian kalangan pengusaha usai Prabowo-Gibran dinyatakan menang pemilu presiden (pilpres 2024). 

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi mengharapkan sosok menteri di bidang ekonomi nanti mampu memprediksi dan membuat terobosan sehingga dampak ekonomi global tidak serta merta mempengaruhi pondasi perekonomian nasional. 

Pasalnya, ke depan kondisi moneter global diprediksi masih menghadapi banyak tekanan lantaran rantai pasokan bahan baku di sejumlah negara yang kerap terhambat, serta kondisi fiskal yang relatif berfluktuasi. 


"Guna memenuhi janji-janji kampanye dan penyelarasan APBN, tentu butuh orang-orang yang tentu memahami perekonomian Indonesia, baik mikro maupun makro," jelas Diana pada Kontan.co.id, Minggu (24/3). 

Baca Juga: Nasdem-PKB Diprediksi Gabung Koalisi Prabowo, PDIP-PKS Oposisi

Menurutya, posisi menteri di bidang ekonomi paling tepat bila berasal dari kalangan pengusaha, ekonom, maupun perbankan karena dianggap mampu memberikan solusi dan dapat memprediksi masalah perekonomian kedepan. 

Diana menyebut sosok-sosok yang dianggap layak menjadi pembantu presiden di bidang ekonomi seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Rosan Roeslani, Budi Gunadi Sadikin, Kartika Wirjoatmodjo, Mahendra Siregar dan Royke Tumilaar. 

"Kami sebagai pengusaha berharap pemerintahan yang baru nanti tidak salah pilih karena akan berdampak tidak baik pada kebijakan-kebijakan yang justru akan membuat pelemahan ekonomi nasional," tutur Diana. 

Diana juga menegaskan, target Indonesia Emas 2045 harus menjadi gol akhir dari segala kebijakan ekonomi yang akan disusun oleh pemerintahan yang baru nanti. 

Untuk itu, dibutuhkan orang-orang yang capable dalam memperkuat infrastruktur perekonomian Indonesia seperti Road Map Indonesia Emas 2045 yang disusun Kadin. 

Diana menegaskan pekerjaan rumah dibidang ekonomi sudah menanti seperti menjaga perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat, mendorong maraknya investasi, serta menjaga stabilitas nilai mata uang Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat