Soal tarif MRT Jakarta, ini penjelasan Anies Baswedan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengujian Kesesuaian Sistem (System Acceptance Test) dengan rangkaian kereta pertama Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta masuk tahap uji coba sejak tanggal 9 Agustus. Lokasi pengujian ini dilakukan dari Depo MRT Lebak Bulus - Stasiun MRT Bundaran HI.

Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah menyebutkan, pengujian ini dilakukan sejak tanggal 9 Agustus oleh PT MRT. Uji coba ini dilakukan secara tiga tahap, yakni uji coba kereta dengan kecepatan rendah, medium dan kecepatan tinggi.

Namun bagaimana dengan tarif yang akan dikenakan PT. MRT kepada para pengguna moda transportasi ini ? Ditemui di stasiun MRT Bundaran HI Jakarta Pusat, Kamis (23/8) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut bahwa tarif akan ditentukan usai uji coba selesai dan mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.


“Itu masih dibicarakan, kita sampaikan sesudah nanti semuanya fix,” kata Anies.

Anies menyebut bahwa masalah tarif ini menjadi sebauh unsur penting. Namun hal terpenting menyangkut penggunaan MRT ini adalah prosedur keselamatan dan intergrasi.

“Sepanjang perjalanan tadi, yang banyak kita lihat adalah soal integrasi. Penting sekali bahwa transportasi di Jkarta itu terintegrasi antar moda, dan kalo integrasi antar moda, maka manajemennya, satu manajemen rute, dua manajemen pembiayaannya. itu akan memudahkan para penumpang warga Jakarta memanfaatkan transportasi publik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Anies menginginkan regulasi tarif ini terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Hal ini dinilai penting, guna mewujudkan transportasi umum yang murah dan nyaman bagi masyarakat Jakarta.

“Terkait biaya, MRT itu harus terintegrasi dari sisi pembiayaan juga bagi penumpang dengan yang lain-lain (moda transportasi umum), karena kalau tidak terintegrasi ini akan menjadi satu pelayanan masyarakat yang terisolasi dan bisa mahal bagi warga Jakarta,” ujar Anies.

Anies menyebut bahwa MRT ke depannya akan disambungkan dengan moda transportasi BRT (Bus Rapid Transit). Setelah intergrasi ini mendapatkan titik temu, kemudian masalah tarif dapat mulai diusulkan.

“Jadi kita akan buat MRT tersambungkan dengan BRT tersambungkan dengan bis medium termasuk juga yang mikro, jadi kita ingin ini sebagai sebuah integrasi, tidak berdiri sendiri. Termasuk nanti pada harganya. Setelah ini terintegrasi nanti InsyaAllah kita akan umumkan pembiayaannya, totalnya seperti apa,” tegasnya.

Meski demikian Anies enggan untuk menjanjikan kapan usulan tarif ini akan mulai diberlakukan. Namun jika semua hal sudah final, maka ini akan segera diumumkan. “Belum tau. Belum bisa saya jawab kalay gitu,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto