Social Bella mencoba meraup untung dari produk kecantikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tampil rupawan dan terus terlihat segar menjadi idaman bagi setiap wanita. Salah satu hal yang bisa membuat seperti itu adalah produk kecantikan. Tak heran produk ini hingga kini masih diburu kaum hawa. Tak cuma di gerai ritel, tapi juga di pasar digital.

Imbasnya, platform penyedia sarana penjualan dan segala tetek bengek  yang berkaitan dengan produk kecantikan kerap mendapat perhatian dari para pengguna yang notabene adalah kaum perempuan. Dan ini dirasakan oleh Social Bella Indonesia, perusahaan marketplace produk kecantikan dan informasi terkait produk tersebut.

Hasilnya memang terbukti positif. Ini terlihat dari hasil penjualan produk kecantikan yang ada di dua platform Social Bella, yakni Sociolla sebuah marketplace produk kecantikan dan Soco, arena produk penjualan produk kecantikan dengan memanfaatkan jaringan komunitas. Sebagai sarana pendukung, Social Bella membuat media yang berisi informasi seputar produk kecantikan yakni Beauty Journal.


Baca Juga: Temasek dan EV Growth menyuntik dana US$ 40 juta ke Social Bella Indonesia

Menurut Christopher Madiam, Co Founder dan Presiden Social Bella, pendapatan perusahaan ini pada kuartal I 2019 melonjak hingga tujuh kali lipat dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu. Sayang, ia tidak memperinci besaran pendapatannya. Ia hanya bilang jumlah orang yang berkunjung ke situs ini tembus 20,2 juta pengunjung.   Sedangkan produk yang dijajakan di aplikasi tersebut kebanyakan produk impor. "Produk lokal yang ada di kami sekitar 30% dan sisanya produk luar negeri," katanya, Selasa (3/9).

Pencapaian inilah yang membuat sejumlah investor kesengsem dengan Social Bella. Terbaru grup investor dari EV Growth, Temasek serta EDBI, Pavilion Capital dan Jungle Ventures  menginjeksi modal seri D ke Social Bella dengan nilai US$ 40 juta.  Sebelumnya, start up ini juga sudah mendapat pendanaan seri C tahun lalu dari beberapa investor dengan nilai US$ 12 juta.

Baca Juga: Sociolla buka toko offline kedua di Jakarta Barat

Dengan injeksi modal tersebut, Social Bella akan memakainya untuk memperkuat kapasitas dari sumber daya manusia. Langkah lain yang terbilang penting adalah membuat teknologi jalur pemasaran yang beragam, alias omni channel yang menggabungkan jalur online serta offline. Maklum, Social Bella juga punya dua toko offline. Yakni di di Mal Kota Casablanca dan Lippo Mall Puri Jakarta.

Ekspansi lainnya adalah memperbanyak fitur yang di aplikasi Social Bella. Khususnya di Soco. Tapi ia tidak memperinci fitur anyar yang bakal digarap. Menyoal target bisnis, Christopher tidak merincinya secara pasti. Ia hanya menyebut bahwa diharapkan pengguna aplikasi Social Bella bisa tembus 100 juta pengguna di tahun depan.

Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures berharap injeksi modal ini bisa membuat Social Bella mendominasi pasar produk kecantikan digital di dalam negeri hingga luar negeri.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon