JAKARTA. Rencana PT Soechi Lines untuk meraup dana triliunan rupiah dari Initial Public Offering (IPO) mesti kandas. Calon emiten yang bergerak di sektor pelayaran dan galangan kapal ini akhirnya hanya melepas 1,05 miliar saham biasa atau sebesar 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah saham yang dilepas itu turun separuhnya dari rencana awal Soechi yang ingin melepas saham perdana sebesar 30%. Bukan cuma jumlah saham yang dipangkas. Perseroan juga memangkas harga saham perdana. Dalam penawaran awal, harga saham ditawarkan pada rentang harga Rp 600 - Rp 800 per saham. Namun akhirnya, harga saham yang ditetapkan berada di bawah rentang penawaran, yakni Rp 550 per saham.
Sehingga, dari IPO tersebut, Soechi akan meraup dana sebesar Rp 582,45 miliar, lebih kecil dari target maksimal IPO yang mencapai Rp 2 triliun. Eddy Sugito, Komisaris Independen Soechi mengatakan, dipangkasnya target IPO Soechi disebabkan oleh kondisi pasar. Selain itu, Soechi memang mencari investor yang punya horison investasi jangka panjang. "Respon pasar tidak terlalu kuat. Sehingga, ini menjadi keputusan yang paling tepat," ujarnya kepada KONTAN, Senin (24/11). Karena dana yang diperoleh dari IPO lebih rendah dari target awal, Soechi membuka peluang untuk mencari dana dengan cara lain seperti pinjaman perbankan. Namun, Eddy tak menjelaskan lebih jauh mengenai rencana tersebut. Adapun dana yang diperoleh dari IPO sebesar 55% akan digunakan untuk belanja modal dan membeli kapal baru. Sebesar 30% akan digunakan untuk membayar utang entitas anak kepada bank, Dan 15% dipakai untuk modal kerja entitas anak.