KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), kemampuan manusia beradaptasi dan berkolaborasi menjadi semakin krusial. Teknologi AI tidak seharusnya dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk mendefinisikan ulang peran manusia dalam dunia kerja masa depan. “Kunci sukses dalam dunia kerja sebenarnya adalah soft skills,” ujar Fauzan Feisal, Deputi Executive General Manager Digital Product PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dalam keterangannya, akhir pekan lalu. Mengutip laporan World Economic Forum – Future of Jobs 2025, sekitar 39% keterampilan kerja akan berubah dalam lima tahun ke depan. Kemampuan seperti kepemimpinan, berpikir kritis, adaptasi, kemauan belajar berkelanjutan, dan kolaborasi akan tetap menjadi penentu utama keberhasilan karier seseorang.
Soft Skill, Kunci Bertahan di Era Kecerdasan Buatan (AI)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), kemampuan manusia beradaptasi dan berkolaborasi menjadi semakin krusial. Teknologi AI tidak seharusnya dilihat sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk mendefinisikan ulang peran manusia dalam dunia kerja masa depan. “Kunci sukses dalam dunia kerja sebenarnya adalah soft skills,” ujar Fauzan Feisal, Deputi Executive General Manager Digital Product PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dalam keterangannya, akhir pekan lalu. Mengutip laporan World Economic Forum – Future of Jobs 2025, sekitar 39% keterampilan kerja akan berubah dalam lima tahun ke depan. Kemampuan seperti kepemimpinan, berpikir kritis, adaptasi, kemauan belajar berkelanjutan, dan kolaborasi akan tetap menjadi penentu utama keberhasilan karier seseorang.