SoftBank jual sahamnya di perusahaan terbuka hingga US$ 15 miliar



KONTAN.CO.ID - TOKYO. SoftBank Group  Corp mulai mengubah strategi investasinya dengan meningkatkan portofolionya di perusahaan rintisan berbasis teknologi. Untuk alasan itu, perusahaan investasi asal Jepang ini telah menjual saham di sejumlah perusahan listed dengan sekitar US$ 14 miliar atau setara Rp 200,2 triliun sepanjang kuartal II 2021.

Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dari divestasi yang dilakukan pada kuartal sebelumnya.  Menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data dari laporan perusahaan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, SoftBank telah mengumpulkan lebih dari US$ 6 miliar dari penjualan sahamnya di Facebook, Microsoft, Alphabet, Salesforce dan Netflix pada kuartal II. Sementara dari penjualan saham Uber Tecnologi dan DaorDash mencapai sekitar US$ 4 miliar.

Pendiri SotfBank Masayoshi Son selama ini dikenal enggan menguangkan investasinya. Aksi terbaru ini menandakan adanya selera baru untuk membiayai percepatan pembuatan kesepakatan lewat lini investasinya, Vision Fund.  Selama kuartal II, Vision Funda telah menggelontorkan US$ 15 miliar invetasi di startup swasta.  Separuh dari dana itu berasal dari hasil divestasi saham. 


“Tiga kuartal terakhir sebagian besar telah ditentukan oleh potensi perusahaan portofolio Vision Fund untuk go public. Tetapi muncul tema baru saat SoftBank mulai mengambil uang dari meja,” kata Kirk Boodry, seorang analis di Redex Research di Tokyo seperti dikutip Bloomberg, Rabu (18/8).

Baca Juga: SoftBank Kembali Bertaruh di Perusahaan Israel, Kali Ini Pimpin Suntikan US$ 200 Juta

SoftBank mengungkapkan jumlah saham yang dijualnya untuk setiap perusahaan tetapi tidak merinci secara spesifik berapa banyak yang diterima untuk penjualan tersebut. Bloomberg memperkirakan jumlah uang yang didapat dengan mengalikan jumlah saham yang dijual dengan harga rata-rata setiap saham selama kuartal tersebut.

SB Northstar, unit usaha SoftBank yang didirikan untuk memperdagangkan saham publik dan turunannya, telah menjual 2,4 juta saham PayPal Holdings, 4,4 juta saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co,  dan sekitar 367.000 saham Amazon.com  senilai US$ 2,37 miliar. SB Northstar telah mengurangi portofolionya dan kepemilikan pada sekuritas yang sangat likuid jadi US$ 13,6 miliar pada Juni, dari US$ 22 miliar pada akhir 2020.

Secara terpisah, Vision Fund melepas hampir 5,6 juta saham Guardant Health Inc yakni perusahaan biotek yang berbasis di California dan melepas 23,4 juta saham platform properti online China KE Holdings Inc. Menurut hitungan Bloomberg, penjualannya mungkin mencapai sekitar US$ 3 miliar.

Dalam analis meeting paparan kinerja sebelumnya, Son mengatakan masih belum ingin menjual saham di perusahaan rintisan yang sudah go public. Namun, SoftBank perlu memutar uangnya untuk membiayai transaksi Vision Fund serta saham-saham stabil dan memiliki kenaikan terbatas.

Pada kesempatan terpisah, Chief Financial Officer Vision Fund Navneet Govil mengatakan monetisasi adalah salah satu dari tiga tema penting untuk bisnis ke depan, dengan kasus investasi dan listing publik.

Saat dikonfirmasi, seorang juru bicara SoftBank menolak berkomentar. Meskipun perusahaan tidak mengumumkan angka penjualan aset secara rinci, Softbank membukukan total keuntungan sebesar US$ 4,3 miliar dari SB Northstar dan dua entitas Vision Fund pada kuartal II.

Selanjutnya: SoftBank Group incar US$ 7,35 miliar dalam penjualan obligasi luar negeri

Editor: Khomarul Hidayat