KONTAN.CO.ID - TOKYO. SoftBank Group Corp mulai mengubah strategi investasinya dengan meningkatkan portofolionya di perusahaan rintisan berbasis teknologi. Untuk alasan itu, perusahaan investasi asal Jepang ini telah menjual saham di sejumlah perusahan listed dengan sekitar US$ 14 miliar atau setara Rp 200,2 triliun sepanjang kuartal II 2021. Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dari divestasi yang dilakukan pada kuartal sebelumnya. Menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data dari laporan perusahaan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, SoftBank telah mengumpulkan lebih dari US$ 6 miliar dari penjualan sahamnya di Facebook, Microsoft, Alphabet, Salesforce dan Netflix pada kuartal II. Sementara dari penjualan saham Uber Tecnologi dan DaorDash mencapai sekitar US$ 4 miliar. Pendiri SotfBank Masayoshi Son selama ini dikenal enggan menguangkan investasinya. Aksi terbaru ini menandakan adanya selera baru untuk membiayai percepatan pembuatan kesepakatan lewat lini investasinya, Vision Fund. Selama kuartal II, Vision Funda telah menggelontorkan US$ 15 miliar invetasi di startup swasta. Separuh dari dana itu berasal dari hasil divestasi saham.
SoftBank jual sahamnya di perusahaan terbuka hingga US$ 15 miliar
KONTAN.CO.ID - TOKYO. SoftBank Group Corp mulai mengubah strategi investasinya dengan meningkatkan portofolionya di perusahaan rintisan berbasis teknologi. Untuk alasan itu, perusahaan investasi asal Jepang ini telah menjual saham di sejumlah perusahan listed dengan sekitar US$ 14 miliar atau setara Rp 200,2 triliun sepanjang kuartal II 2021. Jumlah tersebut hampir tiga kali lipat dari divestasi yang dilakukan pada kuartal sebelumnya. Menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data dari laporan perusahaan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, SoftBank telah mengumpulkan lebih dari US$ 6 miliar dari penjualan sahamnya di Facebook, Microsoft, Alphabet, Salesforce dan Netflix pada kuartal II. Sementara dari penjualan saham Uber Tecnologi dan DaorDash mencapai sekitar US$ 4 miliar. Pendiri SotfBank Masayoshi Son selama ini dikenal enggan menguangkan investasinya. Aksi terbaru ini menandakan adanya selera baru untuk membiayai percepatan pembuatan kesepakatan lewat lini investasinya, Vision Fund. Selama kuartal II, Vision Funda telah menggelontorkan US$ 15 miliar invetasi di startup swasta. Separuh dari dana itu berasal dari hasil divestasi saham.