SoftBank Mobile mengincar hasil IPO US$ 18 miliar



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bisnis telekomunikasi termasuk bisnis yang haus pendanaan. Maklum, perusahaan telekomunikasi harus terus memperkuat investasi di bisnis ini untuk memperkuat jaringan.

Pasar modal menjadi pilihan perusahaan telekomunikasi untuk mencari pendanaan. Seperti ditempuh perusahaan investasi asal Jepang yakni SoftBank Group yang bakal mencarikan dana untuk anak usahanya yakni SoftBank Mobile Corp lewat penawaran umum perdana. Softbank Mobile ini dulunya bernama Vodafone Japan.

SoftBank Mobile Corp akan menggelar initial public offering (IPO) di tahun ini. CNBC melaporkan, perusahaan milik miliarder Masayoshi Son ini akan menjadi go public pada awal bulan Maret atau Mei tahun ini.


Bursa Saham Tokyo akan menjadi tujuan pertama bagi SoftBank Mobile untuk memulai debut perdana di bursa saham. Namun, tidak menutup kemungkinan rencana go public juga akan berlangsung di Bursa Saham London sekitar musim gugur tahun ini.

Sebagai induk usaha, SoftBank akan melepaskan 30% saham SoftBank Mobile. Softbank mengincar perolehan dana sekitar US$ 18 miliar atau setara dengan ¥ 2 triliun dari IPO tersebut.

Dalam pernyataan Senin (15/1), SoftBank Group menyatakan bahwa rencana penawaran umum perdana pada bisnis telekomunikasi tersebut merupakan salah satu strategi untuk memperkuat modal.  “SoftBank akan menggunakan dana tersebut untuk investasi di masa mendatang, seperti membeli perusahaan teknologi informasi asing,” demikian pernyataan Softbank seperti dikutip CNBC.

Erik Gordon, seorang Profesor di Ross School of Business Universitas Michigan berpendapat, masa depan SoftBank akan lebih fokus pada bisnis telekomunikasi. Kemudian, mengalokasikan dana untuk membangun portofolio investasi terbesar di dunia dalam teknologi dan model bisnis masa depan.

Menurutnya, keputusan Softbank melakukan IPO pada bisnis telekomunikasi terbilang masuk akal. “Ini adalah cara untuk mendapatkan modal tanpa menambahkan utang dan menipiskan ekuitas SoftBank,” terangnya.

SoftBank Group masuk bisnis telekomunikasi setelah mengakuisisi Japan Telecom pada tahun 2004 dan unit lokal Grup Vodafone Inggris pada tahun 2006.

Editor: Dupla Kartini