Sofyan Basir: Saya punya pendapatan terbesar di seluruh BUMN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir membantah mengetahui pembagian fee oleh pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Kotjo terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Riau-1.

Sofyan membantah sejumlah keterangan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih bahwa dirinya tahu soal pembagian fee oleh Kotjo terkait proyek tersebut. Ia pun lantas menyinggung pendapatannya yang sudah besar ketika menjadi Dirut PLN.

Baca Juga: Eni menyebut Sofyan Basir mengetahui pembagian fee di proyek PLTU Riau-1 Eni menyebut Sofyan Basir mengetahui pembagian fee di proyek PLTU Riau-1


Sofyan mengungkapkan hal itu dalam sesi tanggapan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (29/7). "Masalah uang saya yakini ibu (Eni) mengerti dan sangat tahu persis, dan saya sampaikan sama ibu saya punya pendapatan terbesar di seluruh BUMN, dari negara, resmi. Jadi saya hanya bisa bagi dan kurang, saya tidak boleh nambah dan kali, mungkin ibu ingat kalimat saya itu," kata Sofyan, Senin malam.

Kendati demikian, Sofyan tak menyebutkan secara rinci pendapatan yang ia peroleh sebagai Dirut PLN. Dia hanya menegaskan juga tidak pernah menerima fee terkait proyek PLTU Riau-1.

Sebab, Sofyan merasa sudah berkecukupan. "Untuk fee khususnya saya tegaskan juga demi Allah tidak tahu sama sekali sampai terakhir kali kecuali dari berita, tidak ada yang saya tahu fee yang dibagikan Pak Kotjo atau fee yang dterima Eni, tidak pernah saya tahu satu rupiah pun," kata dia.

Baca Juga: Ombudsman sebut Idrus Marham nongkrong 3 jam di kedai kopi saat izin berobat Ombudsman sebut Idrus Marham nongkrong 3 jam di kedai kopi saat izin berobat

Dalam kasus ini, Sofyan Basir didakwa membantu transaksi dugaan suap dalam proyek pembangunan PLTU Riau-1. Sofyan dinilai memfasilitasi kesepakatan proyek hingga mengetahui adanya pemberian uang.

Adapun transaksi suap tersebut berupa pemberian uang Rp 4,7 miliar kepada Eni Maulani Saragih dan mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham. Uang tersebut diberikan oleh pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo.

Menurut jaksa, Sofyan memfasilitasi pertemuan antara Eni, Idrus, dan Kotjo selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited dengan jajaran direksi PT PLN. Hal itu untuk mempercepat proses kesepakatan proyek Independent Power Producer (IPP) PLTU Riau 1. (Dylan Aprialdo Rachman)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sofyan Basir: Saya Punya Pendapatan Terbesar di Seluruh BUMN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati