Sofyan Djalil :TPPI sebaiknya dipailitkan saja



JAKARTA. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan masalah yang dihadapi oleh PT Transpacific Petrochemical Indotama, anak usaha PT Tuban Petrochemical Industries sangat rumit sehingga pilihan yang paling mungkin diambil adalah dipailitkan saja.

Setelah dipailitkan, aset Transpaicif Petrochemical Indotama dibagi-bagikan saja diantara pemegang saham. "Kondisinya rumit sekali, pilihannya harus kita pailitkan itu," ujar Sofyan Djalil, Selasa (13/1).

Menurut Sofyan, meskipun memiliki kompetensi dalam pengelolaan kilang minyak, Pertamina enggan mengakuisisi kilang TPPI dan group Tuban Petrochemichal karena induk dan anak usaha itu memiliki beban hutang yang luar biasa besar.


Ketika masih menjadi menteri BUMN di era pemerintahan SBY, Sofyan Djalil mengaku pernah berencana mempailitkan TPPI. "Tetapi itu tertunda sepuluh tahun," beber dia. Baginya, hanya ada dua pilihan bagi sebuah perusahaan, yakni tumbuh dan berkembang besar atau dipailitkan saja.

Sementara itu Direktur Pertamina Dwi Sutjipto tak banyak bicara soal usulan agar Pertamina mengakuisisi kilang TPPI dan group Tuban Petro. Hutang Group Tuban Petro yang besar membuat Pertamina enggan mengakuisisi Group Tuban Petro. "Lah perusahaan hutangnya banyak, bagaimana mau akuisisi," ujar Dwi Sutjipto.

Sekedar mengingatkan, TPPI memiliki utang kepada pemerintah Indonesia sebesar US$ 1 miliar, utang kepada Pertamina US$ sebesar 605 juta dan kepada SKK Migas sebesar US$ 400 juta.  Pada 27 September 2012, TPPI dinyatakan gagal bayar .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie