Soho Group akan menaikkan harga obat September mendatang



JAKARTA. Salah satu produsen obat, Soho Group berencana untuk menaikkan harga beberapa jenis obat. Rencananya, kenaikan harga obat tersebut terjadi pada bulan September.

"Sekarang masih dalam proses penggodokan di tim kami. Belum bisa disebutkan jenis obat yang akan naik dan berapa kenaikannya," ujar Executive Vice President Strategy & Business Management Soho Group, Renyati Latu, Kamis Malam (12/8).

Menurut Reny, kenaikan tersebut karena harga bahan baku obat impor semakin mahal. Ia menambahkan, sejak awal tahun Soho Group belum pernah menaikkan harga. Untuk bisa bertahan dengan kondisi saat ini, mau tidak mau perusahaan yang memproduksi obat herbal ini harus menaikkan harga.


"Kami akan selektif tidak semua produk obat akan naik. Kami masih memperhatikan konsumen," jelas Reny.

Mengacu kepada data IMS Health, sektor farmasi di Indonesia tumbuh 12,1% pada triwulan pertama 2011 ketimbang tahun lalu pada periode yang sama. Soho Group, kata Reny pada kuartal I 2011 mencatatkan pertumbuhan 30%.

Sepanjang kuartal I 2011, total belanja obat di Indonesia mencapai US$ 17 triliun. Dari jumlah itu, paling besar adalah obat dengan resep yakni 75%.

"Kenaikan obat dengan resep lebih besar di volume daripada nilai," kata Reny. Ini berarti, permintaan obat terhadap obat dengan resep cukup tinggi. Pasalnya, harga obat generik yang cukup rendah membuat permintaan makin besar.

Soho group memiliki market keempat paling besar di Indonesia setelah Kalbe Group (10%), Dexa Group (7%) dan Sanbe (6%). Berdasarkan data Soho Group, penjualan obat paling besar Soho Group didominasi oleh penjualan ke rumah sakit yakni sebesar 62%. Sedangkan penjualan ke pasar ritel cukup kecil hanya 11% dari keseluruhan penjualan Soho Group.

Merujuk kepada data dari SOHO Group sepanjang tiga bulan pertama tahun ini Soho Group mencatat penjualan sebesar Rp 609 miliar. Jumlah ini naik dibandingkan penjualan tahun lalu dengan periode yang sama Rp 100 miliar. Pada kuartal I tahun lalu Soho Group berhasil memperoleh penjualan Rp 509 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: