Sojitz perbesar saham di Puradelta jadi 25%



JAKARTA. Semakin banyak perusahaan menggandeng mitra asing. Salah satunya PT Puradelta Lestari Tbk, yang berharap, kehadiran mitra bisnis,  Sojitz Corporation di  bisa memberi efek positif bagi salah satu lini bisnis Grup Sinar Mas tersebut. 

Perusahaan asal Jepang itu memperbesar kepemilikan saham di emiten berkode DMAS dari 22,5% saham menjadi 25%. Ini setelah Sojitz membeli 1,2 miliar saham DMAS yang berasal dari Jermina Limited (1,18 miliar unit saham) dan anak usaha Sinar Mas Land, PT Sumber Arusmulia, sebanyak 16,38 juta unit saham. Sojitz membeli saham tersebut di harga Rp 286 per saham. Artinya total nilai transaksi itu sekitar Rp 344,61 miliar. 

Menurut Tondy Suwanto, Direktur Puradelta Lestari, aksi Sojitz tersebut memang sudah menjadi rencana bisnis sang mitra. Perusahaan tersebut ingin memperbesar kepemilikan di Puradelta. "Sojitz sudah mengetahui kinerja Puradelta Lestari yang positif," ungkap dia  kepada KONTAN, Minggu (20/11).


Setelah memiliki 25% saham, berarti Sojitz, menurut Tondy, menjadi salah satu pemegang saham pengendali Puradelta. Tapi Tondy tidak menyebutkan rencana penggunaan dana dari Sojitz tersebut. Dia menandaskan bahwa bisnis inti Puradelta Lestari tak berubah, yakni bidang properti berupa lahan industri, komersial dan hunian.

Malah, manajemen perusahaan ini justru berharap, peran Sojitz  menarik investor Jepang masuk ke kawasan Deltamas. Soalnya dari total 90 perusahaan yang sudah masuk ke lahan industri Deltamas, sekitar 80 perusahaan berkat lobi Sojitz yang berasal dari perusahaan asal Jepang.  "Sejak Sojitz masuk ke kami, perusahaan ini sudah memboyong 60 investor dari Jepang," tukasnya.

Target bisa tercapai 

Nah, tambahan saham Sojitz ke Puradelta ini, menjadi sinyal bagi investor bahwa perusahaan asal Jepang tersebut berkomitmen di Puradelta.  Apalagi Puradelta tengah dalam proses negosiasi dengan para investor untuk pembelian lahan industri seluas 100 hektare.  Tondy belum bisa memerinci identitas dari calon pembeli lahan industri tersebut.

Kisi-kisinya, ada lima investor dari dalam dan luar negeri yang tengah menjajaki membeli lahan industri di Deltamas. Nah, bila negosiasi berjalan lancar, Puradelta, kata Tondy, bakal mengantongi pendapatan penjualan lahan industri Rp 2 triliun pada tahun depan.

Sampai September tahun ini, Puradelta sudah menjual 52 hektare lahan. Perusahaan ini juga masih menanti proses penjualan lahan industri seluas 8,8 hektare lagi. Bila hal tersebut terealisasi, sampai akhir tahun ini, Puradelta sudah menjual 60,8 hektare lahan industri. Tondy mengklaim, pihaknya sudah menguasai separuh pasar lahan industri yang tersebar di areal Jabodetabek. 

Nah, selain lahan industri, Puradelta juga akan menggarap proyek hunian. Ada dua kluster yang akan pengembang ini garap pada semester satu tahun depan. Sedangkan untuk proyek sampai akhir tahun ini, Puradelta sudah menyelesaikan  apartemen berkapasitas 126 unit. Proyek ini menyasar pasar ekspatriat. 

Sejauh ini, Puradelta sudah mengeluarkan belanja modal Rp 420 miliar dari total Rp 700 miliar. Dana tersebut sebagian terpakai untuk menggarap infrastruktur, seperti jalan, saluran air, pengolahan limbah atau pengelolaan air bersih.

Sampai akhir tahun ini, Puradelta menargetkan pendapatan Rp 1,7 triliun. Tondy optimistis  target tersebut bisa tercapai, meski sampai kuartal III tahun ini baru mengantongi pendapatan Rp 1,01 triliun. "Meski target turun dari tahun lalu, tahun depan bisa lebih baik," ucapnya.       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini