Sokongan US$ 7,76 Triliun untuk Mencairkan Pasar



NEW YORK. Pemerintah AS tengah bersiap-siap untuk menyediakan dana lebih dari US$ 7,76 triliun untuk pembayar pajak Amerika setelah menjamin US$ 306 miliar utang Citigroup Inc. Senin (24/11) kemarin. Pertanggungan pemerintah ini, sekitar setengah dari nilai yang diproduksi oleh negara ini tahun lalu, bertujuan untuk menyelamatkan sistem finansial setelah pasar kredit meranggas sejak 15 bulan lalu.

Saat Kongres menyetujui TARP pada 3 oktober 2008 lalu, Fed Chairman Ben S. Bernanke dan Treasury Secretary Henry Paulson mengakui kebutuhan akan transparansi dan kekeliruan. Saat ini, sebagai regulator yang telah berkomitmen untuk dana yang lebih banyak, beberapa anggota Kongres meminta The Fed untuk kembali sebagai pengendali. “Waktunya telah tiba saat kita mempertimbangkan pembatasan apa yang harus kita berikan untuk The Fed sehingga otoritas kembali ke pejabat yang terpilih sebagai penentang dari yang telah ditunjuk,” kata Scott Garrett, anggota kongres dari partai Republik New Jersey yang  meladeni House Financial Services Committee. Bail out ini termasuk program The Fed untuk membeli sebanyak US$ 2,4 triliun untuk surat utang jangka pendek, yang disebut commercial paper, dimulai pada 27 Oktober 2008 lalu dan US$ 1,4 triliun dari FDIC untuk menggaransi utang antar bank yang dimulai per 14 Oktober 2008 lalu. William Poole, mantan presiden Federal Reserve Bank of St. Louis, mengatakan bahwa kedua program pemerintah tersebut sepertinya tidak akan membuat kerugian. “Risiko yang lebih besar justru datang dari upaya penyelamatan perusahaan yang terlalu besar untuk gagal,” katanya. Pemerintah memang telah berkomitmen sebesar US$ 29 miliar untuk membantu takeover atas March of Bear Stearns Cos. oleh JPMorgan Chase & Co. yang berbasis di New York dan US$ 122,8 miliar sebagai tambahan alokasi TARP untuk bail out American International Group Inc. yang berbasiskan di New York.Citigroup menerima US$ 306 miliar dari dana pemerintah untuk properti yang bermasalah dan aset yang busuk. Departemen Treasury juga akan menyuntik US$ 20 miliar untuk bank tersebut setelah nilai sahamnya terjerembap 60% minggu lalu. “Rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa ada risiko kredit disana,” tegas Poole. Dow Jones Industrial Average per Jumat (21/11) minggu lalu telah tersungkur 38% sejak awal bulan, dan 43% dari titik puncaknya pada 9 Oktober  2007. S&P 500 sudah tersungkur 45% dari awal tahun per Jumat (21/11) dan 49% dari titik puncaknya pada 9 Oktober 2007. Nikkei 225 Index juga telah tergelincir 46% dari awal tahun ini per Jumat (21/11) dan 57% dari titik puncaknya pada 9 Juli 2007. Regulator berharap, upaya penyelamatan ini akan menyurung kemampuan perbankan untuk menyediakan kredit yang merupakan nyawa dari perekonomian AS. Sebagian besar dari biaya program tersebut digelindingkan oleh New York Fed, yang presidennya, Timothy Geithner, diminta oleh presiden terpilih Barack Obama untuk menjadi Treasury Secretary.Asal tahu saja, dana yang digelontorkan oleh pemerintah tersebut setara dengan US$ 24.000 untuk setiap orang di AS. Menurut data Congressional Budget Office, angka ini merupakan enam kali lipatnya dari kocek AS yang diguyurkan untuk perang Irak maupun Afghanistan. Atau juga, duit segini bisa untuk melunasi lebih dari setengah properti di AS.

Editor: