JAKARTA. PT Pertamina (persero) dan Exxonmobil terus melakukan pembicaraan terkait komersialisasi proyek Jambaran Tiung Biru (JTB). Pembicaraan tersebut dilakukan usai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (EDDM) Ignasius Jonan memutuskan agar Pertamina mengembangkan proyek JTB. Denie S. Tampubolon, Senior VP Upstream Business Development Pertamina mengatakan, perwakilan Exxon dari Houston, Amerika, telah datang ke Indonesia untuk berbicara serius dengan Pertamina untuk mencari jalan keluar masalah komersial agar proyek JTB bisa dikembangkan secepatnya. Sebelumnya, Pertamina bermaksud membeli hak partisipasi (farm in) yang dimiliki oleh Exxon sebesar 45% di lapangan JTB. Dengan begitu, Exxon pun harus melakukan farm out. Namun, Denie bilang, jika dilakukan dengan opsi farm out maka prosesnya membutuhkan waktu yang lama.
Sole risk, opsi Pertamina-ExxonMobil di proyek JTB
JAKARTA. PT Pertamina (persero) dan Exxonmobil terus melakukan pembicaraan terkait komersialisasi proyek Jambaran Tiung Biru (JTB). Pembicaraan tersebut dilakukan usai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (EDDM) Ignasius Jonan memutuskan agar Pertamina mengembangkan proyek JTB. Denie S. Tampubolon, Senior VP Upstream Business Development Pertamina mengatakan, perwakilan Exxon dari Houston, Amerika, telah datang ke Indonesia untuk berbicara serius dengan Pertamina untuk mencari jalan keluar masalah komersial agar proyek JTB bisa dikembangkan secepatnya. Sebelumnya, Pertamina bermaksud membeli hak partisipasi (farm in) yang dimiliki oleh Exxon sebesar 45% di lapangan JTB. Dengan begitu, Exxon pun harus melakukan farm out. Namun, Denie bilang, jika dilakukan dengan opsi farm out maka prosesnya membutuhkan waktu yang lama.