KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (
SMCB) berkomitmen untuk mengolah berbagai jenis limbah seoptimal mungkin, termasuk limbah berupa abu batubara atau
fly ash and bottom ash (FABA). Direktur
SMCB Lilik Unggul Raharjo mengaku, pihaknya telah memanfaatkan FABA sejak lama sebagai campuran bahan baku semen. “FABA juga bisa kami pakai untuk bahan baku alternatif produk non semen sehingga mengurangi penggunaan tanah liat dan pasir besi,” kata dia dalam paparan publik virtual, Selasa (30/3). Mengutip materi paparan publik,
SMCB memang cukup aktif dalam mengelola limbah. Bulan Juli 2020 lalu, perusahaan semen ini meresmikan fasilitas pengolahan limbah sampah menjadi bahan bakar alternatif atau Refuse-Derived Fuel (RDF) di Cilacap, Jawa Tengah.
Fasilitas tersebut dibangun atas inisiasi
SMCB bersama pemerintah Indonesia dan pemerintah Denmark untuk mengatasi masalah sampah domestik di Cilacap.
Baca Juga: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) siapkan capex sekitar Rp 500 miliar untuk tahun ini Bisnis pengolahan limbah
SMCB pun berkembang cukup mentereng berkat adanya peningkatan jumlah klien perusahaan sebanyak 7,1% sepanjang tahun 2020. Di tahun lalu pula SMCB merambah bisnis layanan pengolahan limbah pengeboran migas, baik offshore maupun onshore. Tak hanya itu,
SMCB tampil sebagai perusahaan pengolah limbah pertama di Asia Tenggara yang memiliki teknologi pemusnah bahan perusak ozon. Teknologi ini memanfaatkan suhu yang panas dan stabil di tanur semen. Sekadar catatan, hingga akhir tahun 2020, pendapatan
SMCB turun 8,59% menjadi Rp 10,11 triliun. Namun, laba bersih tahun berjalan perusahaan naik 30,44% menjadi Rp 650 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari