ANDA tengah mencari pasang hidup?, Di era serba cepat dan instan saat ini, beragam macam hal bisa anda temui termasuk soal urusan menjalin asmara. Memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi, kini muncul layanan biro jodoh online alias
match making. Ya, seiring dengan semakin banyaknya jumlah pengguna internet di negeri ini, layanan biro jodoh pun merambah dunia maya. Salah satunya yakni
setipe.com, layanan online
dating ini menawarkan solusi permasalahan percintaan. Perbedaan pola pikir dan kesibukan adalah salah satu faktor yang memperumit mencari, bertemu, dan menjalin hubungan dengan orang baru. Karena itulan
setipe.com hadir. “Mencari pasangan hidup itu suatu kebutuhan dalam hidup tiap orang. Kegiatan itu akan terus ada,tutur Razi Thalib, pendiri
setipe.com.
Selain itu juga ada Heart Inc, milik Zola Yuana. Sejauh ini tak banyak pemain lokal yang merambah pasar ini. Jika Razi besar di dunia teknologi informasi sehingga bisa mengendus prospek bisnis situs online dating, maka Zola berangkat dari jasa match making konvensional. Zola sempat menuntut ilmu untuk menjadi mak comblang di New York, pada 2012-2014. Untuk ilustrasi besarnya pasar
match making online dating, jumlah pengguna setipe.com bisa digunakan. Situs yang baru mengarungi jagat internet akhir tahun lalu itu memiliki 57.000 member. Memang, Razi cs kini masih membebaskan member dari biaya. Sedang Zola yang menggunakan alamat situs
heart-inc.co menyebut sudah ada 500 orang yang pernah menggunakan jasanya. Angka itu terbilang besar mengingat tarif Zola untuk layanan perjodohan tidak murah. Untuk layanan
match making tarifnya US$ 1.800 per enam bulan. Jika ingin mendapat jasa dijodohkan selama setahun,
member heart-inc harus membayar US$ 3.000. Ada juga paket
coach dating dan
image consult, yang tarifnya sama, masing-masing Rp 4,5 juta. Setelah terbayang prospek bisnis jasa biro jodoh online, apakah Anda tertarik? Jika ya, modal yang dibutuhkan tak besar-besar amat kok. “Hingga situsnya jadi, dana yang keluar di bawah Rp 100 juta,” tutur Razi. “Kebanyakan pengguna kami berusia 25 tahun-35 tahun, profesional dan tinggal di kota besar,” kata Razi. Menetapkan pangsa pasar yang ingin dituju penting karena itu menjadi dasar pebisnis online dating untuk mencarikan calon pasangan idaman kliennya. Nah, rumus untuk menjodohkan bisa diambil dari ilmu psikologi. Kesamaan selera atau preferensi lazim digunakan dalam menentukan cocok atau tidaknya orang yang satu dengan yang lain. Karena memiliki kompetensi sebagai programer, Riza dan kawan-kawan lantas menerjemahkan rumusan mencari jodoh itu dalam bentuk simulasi. “Untuk mencari preferensi bagi 57.000 member saja, proses kalkulasinya bisa sampai 650 juta kali,” ujar Riza.
Razi juga berpesan untuk pengusaha baru yang tertarik dengan bisnis ini, bisa berburu di berbagai situs sosial media atau mailing list yang sudah populer untuk menjaring calon anggota. Jurus lain yang digunakan Riza adalah menggunakan selebriti sebagai endorser situsnya. “Di Indonesia, selebriti itu lebih didengar daripada pakar,” tutur Riza yang mengajak Christian Sugiono. Kelar urusan menebar jala, tugas lain pengelola situs adalah memberi jaminan
privacy bagi tiap anggotanya. Layaknya bisnis jasa, maju atau tidaknya layanan perjodohan secara online
dating sangat tergantung pada kenyamanan anggota. Nah, kenyamanan anggota itu berbanding lurus dengan privacy yang ditawarkan situs Anda. Pastikan ada fitur yang membatasi akses ke profil dan foto setiap anggota. Jika Anda ingin menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi antar anggota, semacam program chatting, pembatasan akses mutlak ada. Semakin banyak member situs yang aktif, semakin banyak peluang Anda untuk memonetisasi situs. Selain pengenaan biaya membership, pengelola situs online dating bisa memancing pendapatan dari iklan atau berbagai program offline, seperti yang ditawarkan Zola. Sudah siapkah Anda menjadi mak comblang ? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto