KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) (Surge), bersama perusahaan infrastruktur global asal Jepang Mitsui & Co Ltd mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk bersama-sama mendorong pembangunan infrastruktur jaringan serat optik berkapasitas besar di Pulau Jawa, Indonesia. Kedua belah pihak akan berkolaborasi dalam memfasilitasi transfer pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan infrastruktur digital dan memfasilitasi kemungkinan investasi bersama. Kolaborasi ini diharapkan dapat memastikan percepatan penggelaran serat optik di sepanjang rel kereta api di berbagai lokasi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. CEO Surge Hermansjah Haryono mengatakan, kerjasama ini merupakan validasi atas misi dan model bisnis Surge untuk menghadirkan konektivitas bagi masyarakat luas. "Terutama di kabupaten dan kota Tier-2 dan Tier-3 di Indonesia yang belum memiliki akses internet yang berkualitas dan terjangkau," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (7/11).
Solusi Sinergi Digital (WIFI) ekspansi jaringan serat optik berkapasitas besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) (Surge), bersama perusahaan infrastruktur global asal Jepang Mitsui & Co Ltd mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk bersama-sama mendorong pembangunan infrastruktur jaringan serat optik berkapasitas besar di Pulau Jawa, Indonesia. Kedua belah pihak akan berkolaborasi dalam memfasilitasi transfer pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan infrastruktur digital dan memfasilitasi kemungkinan investasi bersama. Kolaborasi ini diharapkan dapat memastikan percepatan penggelaran serat optik di sepanjang rel kereta api di berbagai lokasi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. CEO Surge Hermansjah Haryono mengatakan, kerjasama ini merupakan validasi atas misi dan model bisnis Surge untuk menghadirkan konektivitas bagi masyarakat luas. "Terutama di kabupaten dan kota Tier-2 dan Tier-3 di Indonesia yang belum memiliki akses internet yang berkualitas dan terjangkau," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (7/11).