Solusi Tunas Pratama (SUPR) Optimistis Raih Laba Rp 900 Miliar pada 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menargetkan pendapatan bisa tumbuh 4% sampai 5% di tahun 2022.  Seiring dengan itu, SUPR menargetkan laba bersih sebesar Rp 900 miliar. Perseroan menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.

Direktur Utama Solusi Tunas Pratama Juliawati Gunawan Halim mengatakan, tahun ini perusahaan masih akan berfokus pada penambahan menara dan penyewa (tenant) di tahun 2022. 

“Hingga September 2022 kamu memiliki jumlah menara sekitar 6.887 menara atau tumbuh 8,4% dari periode yang sama di tahun lalu sebanyak 6.353 menara,” jelas Juliawati dalam paparan Public Expose secara virtual, Kamis (8/12). 


Juliawati mengatakan pada tahun 2022, pihaknya menargetkan penambahan menara baru 300 sampai 400 menara. Sementara tenant sebanyak 500 sampai 600 tenant baru. 

Baca Juga: Taipan Terkaya Hartono Bersaudara Makin Tajir Meski Ada Sahamnya yang Masih Boncos

Hingga September 2022, perseroan mencatatkan jumlah penyewa menara mencapai 12.920 penyewa. Jumlah ini naik 5,9% dari periode yang sama tahun lalu sekitar 12.205 penyewa. 

Dari total menara dan penyewa, 65% menara berada di pulau Jawa di mana 13% berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Kemudian 24% berada di Pulau Sumatra dan 11% berada di wilayah lainnya. 

Juliawati mengatakan, SUPR masih optimis dengan prospek bisnis penyewaan menara sampai akhir tahun.  

Untuk itu, pihaknya menjalankan 4 strategi bisnis untuk mencapai target bisnis yang diharapkan.

Pertama, perseroan akan membangun menara build-to-suit yang selektif dan memberdayakan lokasi strategis dari portofolio menara yang ada. 

“Kami juga akan fokus pada pengembangan bisnis kolokasi. Untuk itu kami siapkan capex dan biaya operasional yang jauh lebih rendah,” jelas dia. 

Baca Juga: Satu Kongsi Grup Djarum, Blibli (BELI) Akan Sulit Tandingi BBCA dan TOWR

Kedua yakni fokus pada mementingkan kualitas pelanggan dan hubungan kontrak yang jangka panjang.

Ketiga, mengoptimalkan strategi penentuan harga untuk meningkatkan daya saing. Dalam hal ini, perseroan optimis ini menjadi kunci mendapatkan kontrak baru dan perpanjangan penyewaan. 

Keempat memberikan negosiasi sewa lahan dimulai 3 tahun sebelum berakhirnya masa sewa. Hal ini untuk meminimalisir risiko penurunan menara arau penyewaan. 

Sebagai informasi, SUPR juga mengalokasikan belanja modal atau capex Rp 500 miliar di tahun ini. Dia mengatakan, penggunaannya akan difokuskan untuk penambahan menara, perpanjangan sewa lahan dan penyewaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli