KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Somalia mengecam keras langkah Israel yang mengakui Somaliland sebagai negara merdeka, menyebutnya sebagai tindakan “agresi yang tidak bisa ditoleransi”. Ali Omar, Menteri Negara Somalia untuk Urusan Luar Negeri, mengatakan dalam wawancara dengan Al Jazeera pada Sabtu (27/12/2025) bahwa pemerintah akan menempuh semua jalur diplomatik yang tersedia untuk menentang apa yang disebutnya sebagai tindakan agresi negara dan campur tangan Israel dalam urusan dalam negeri Somalia.
Israel Jadi Negara Pertama yang Akui Somaliland
Kecaman ini muncul sehari setelah Israel menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui Somaliland, memicu reaksi keras dari negara-negara Afrika dan Arab.Tuduhan Terkait Penggusuran Palestina
Omar menuding Israel mengakui Somaliland sebagai bagian dari upaya untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza, dengan mengatakan: “Salah satu faktor motivasinya adalah penggusuran warga Palestina dari Gaza. Hal ini sudah diketahui luas – tujuan Israel terkait isu tersebut.” Kementerian Luar Negeri Palestina mendukung posisi Somalia, mengingat Israel sebelumnya menyinggung Somaliland sebagai potensi lokasi pemindahan paksa warga Palestina, yang dianggap sebagai “garis merah”. Baca Juga: Israel Siapkan Anggaran US$110 Miliar untuk Kembangkan Industri Persenjataan Mandiri Di sisi lain, Presiden Somaliland Abdirahman Mohamed Abdullahi (Cirro) membela langkah Israel, menekankan bahwa pengakuan tersebut “tidak ditujukan terhadap negara manapun dan tidak mengancam perdamaian regional.”Reaksi Internasional
- Somalia: Kantor Perdana Menteri Somalia menilai pengakuan Israel sebagai serangan sengaja terhadap kedaulatan Somalia dan menegaskan Somaliland tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Somalia.
- Israel: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut pengakuan ini sejalan dengan semangat Abraham Accords, dan mengundang Cirro ke Israel, yang diterima.
- Amerika Serikat: Presiden Donald Trump menyatakan tidak akan mengikuti langkah Israel, berbeda dari posisi sebelumnya yang sempat membahas isu Somaliland.
- Uni Afrika: Ketua AU, Mahamoud Ali Youssouf, menolak inisiatif pengakuan Somaliland, memperingatkan dampak negatif terhadap prinsip integritas perbatasan.
- Liga Arab: Sekretaris Jenderal Ahmed Aboul Gheit mengecam tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan negara Arab dan Afrika.