Sona Topas (SONA) incar kenaikan pendapatan 10% tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) masih optimistis untuk bisa mengerek pendapatan di sepanjang tahun ini. Pada tahun 2019, emiten berkode SONA tersebut mengincar kenaikan pendapatan sebesar 10%.

Presiden Direktur SONA Wong Budi Setiawan mengungkapkan, kenaikan pendapatan tersebut dapat terkerek dari meningkatnya konsumsi masyarakat dan juga naiknya kunjungan wisatawan mancanegara. Budi optimistis, SONA bisa mencuil pasar atas naiknya konsumsi dan kunjungan wisatawan. "Kami berkeyakinan jumlah turis akan naik, itu otomatis bisa menaikan pendapatan kami," ungkapnya.

Asal tahu saja, pada tahun lalu SONA berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 1,97 triliun atau naik 24,68% dari pendapatan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 1,58 triliun. Sedangkan laba bersih SONA tercatat sebesar Rp 123,34 miliar atau naik 128,28% dari tahun sebelumnya yang seebsar Rp 54,03 miliar.


Adapun, jika diperinci, pendapatan SONA didominasi oleh lini bisnis penjualan bebas bea dengan jumlah sebesar Rp 1,78 triliun. Selanjutnya, ada penjualan ritel yang menyumbang Rp 196,15 miliar. Lini bisnis lainnya adalah penjualan tiket dengan Rp 532,2 juta, serta penjualan vouceher hotel dengan Rp 11,2 juta.

Budi mengatakan, pada tahun ini kontribusi dari lini bisnis penjualan bebas bea tetap akan menjadi yang terbesar dengan porsi mencapai 90%. Adapun, dalam penjualan bebas bea ini, SONA mengandalkan toko bebas bea yang berada di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali.

Sebagai strategi untuk mengerek pendapatan, Budi juga mengemukakan bahwa pihaknya telah melakukan renovasi toko bebas bea. Pada tahun lalu, SONA bahkan telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 16,7 miliar yang mayoritas ditujukan untuk renovasi. "Kami sudah ada beberapa renovasi yang dilakukan untuk menarik pembeli," kata Budi.

Dia mengatakan, pihaknya berniat untuk memperluas jaringan toko bebas bea yang ada di Bandara Soekarno-Hatta dan juga Bandara Internasional di Bali. Hanya saja, Budi masih enggan untuk menyebutkan target penambahan dan biaya yang dianggarkan.

Budi bilang, pihaknya masih menunggu tender yang akan dilakukan oleh Angkasa Pura (AP)I dan Angkasa Pura II. "Jumlah sesuai kriteria tender, kita menanti pengumuman tender dari AP I dan AP 2," ungkap Budi.

Lebih lanjut, Budi pun mengatakan bahwa pada Kuartal I tahun ini, SONA masih menorehkan catatan positif dari segi pendapatan. Dalam tiga bulan terakhir SONA berhasil mencatatkan Rp 482,45 miliar atau tumbug 2,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan Rp 469,78 miliar.

Ia bilang, toko bebas bea masih menorehkan kontribusi terbesar. Pada kuartal I, penjualan bebas bea SONA tercatat sebesar Rp 435,08 miliar atau tumbuh tipis sebanyak 1,11% dibandingkan Kuartal I tahun lalu yang sebesar Rp 430,27 miliar.

Namun, jumlah laba bersih SONA tercatat turun sbesar 24,98% dari Rp 32, 81 milair pada Kuarta I 2018 menjadi Rp 24,61 miliar. "Itu karena beban usaha kami mengalami kenaikan yang tidak inline dengan pendapatan usaha," pungkas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini