JAKARTA. Pertamina akan mulai mendapatkan pasokan gas dari perusahaan migas asal Angola, Sonangol mulai awal tahun 2015 nanti. Chairman of Board of Directors Sonangol Francisco de Lemos Jose Maria mengatakan dalam dua atau tiga bulan kedepan perusahaannya akan memasok satu kargo gas per bulan ke Pertamina . "Masih ada beberapa masalah teknis terkait kontrak, shipping yang masih harus diselesaikan dalam 2 atau 3 bulan ini, " ujar Francisco de Lemos Jose Maria di Jakarta, Senin (3/11).

Plt Direktur Utama Pertamina Muhamad Husein membenarkan bahwa Pertamina akan mendapatkan pasokan satu kargo gas per bulan dari Sonangol. Meski demikian ia enggan mengungkap detail terkait harga gas dan jangka waktu kontrak gas tersebut. " Berapa-berapa itu bagian dari yang kita bicarakan, " katanya.

Selain memasok gas ke Pertamina, Sonangol, juga akan bekerja sama dengan Pertamina dalam pembangunan kilang minyak dan pengelolaan blok Migas baik di Indonesia, Anggola dan di negara lain.

Muhamad Husein mengatakan, untuk merealisasikan kerjasama tersebut, Pertamina sudah membentuk tiga task force untuk membahas kerja sama di masing-masing bidang yaitu pengilangan minyak, perdagangan  migas dan sektor hulu migas. "Diskusi akan terus dilakukan dengan Sonangol untuk mendetailkan rencana-rencana konkret kedepan," ujarnya.   Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan kerja sama dengan Sonangol merupakan upaya pemerintah untuk mendapatkan alternatif sumber minyak dan gas alternatif dan sebisa mungkin melakukan kesepakatan langsung atau direct deal. Karena Sonagol sudah datang ke Indonesia, maka dilakukanlah penjajakan, perjanjian tingkat tinggi dan perjanjian yang lebih detail. " Pembicaraan government to government sudah dilakukan. Saat ini pembicaraan antara Pertamina dan Sonangol. Hari ini, Pertamina sudah bertemu dengan Sinangol untuk bagaimana mengeksekusi kesepakatan ini" tegas dia. Sekedar mengingatkan, pada 31 Oktober 2014 lalu,  PT Pertamina (Persero) menjalin kesepakatan dengan Sonangol EP, perusahaan migas nasional Angola untuk kerjasama pengembangan bisnis hulu, hilir, dan perdagangan migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan