Sony dan Panasonic alami kerugian pada semester I 2011



TOKYO. Raksasa industri elektronika Jepang, Sony mencatat kerugian dalam periode April-Juni tahun ini setelah gempa bumi dan tsunami mengganggu produksi di beberapa pabriknya.

Sony hari Kamis (28/7) melaporkan kerugian bersih perusahaan ¥ 15,5 miliar atau kurang lebih US$ 199 juta pada semester I. Pada periode yang sama tahun lalu, Sony mencatat keuntungan 25,7 miliar yen.

Sony juga menurunkan prediksi pendapatan tahunan sebesar 25% ke kisaran ¥ 60 miliar. Perusahaan Jepang tersebut semula memproyeksikan keuntungan 80 miliar yen untuk tahun ini.


Sony mengatakan penjualan dan laba kali ini sangat dipengaruhi oleh dampak negatif gempa dahsyat di Jepang timur dan juga kelesuan lingkungan bisnis elektronika dan kurs tukar yang tidak menguntungkan.

Sony bukan satu-satunya perusahaan elektronik terkemuka yang mencatat penurunan kinerja dalam kuartal yang sama. Juga hari Kamis, Panasonic melaporkan kerugian bersih sebesar ¥ 30,4 miliar. Pada kuartal yang sama tahun lalu, Panasonic mencatat keuntungan ¥ 43,7 miliar.

Sementara itu, Sharp membukukan kerugian ¥ 49,3 miliar, atau turun dari laba ¥ 10,7 miliar pada tahun lalu.

Biaya pengamanan

Dalam pengumuman hari Kamis, Sony juga menyatakan serangan cyber yang menimpa sebagian jaringan miliknya tahun lalu menyebabkan perusahaan juga harus menanggung ongkos yang lebih besar untuk pos pengamanan jaringan.

Menurut Sony, biaya tersebut akan masuk dalam pembukuan perusahaan periode kuartal Juli hingga September.

Pada bulan April, Sony mendapati peretas membobol akses ke layanan game PlayStation Network, yang kemudian ditutup selama lebih dari satu bulan selagi perusahaan meninjau prosedur pengamanan jaringannya.

Selain PlayStation Network, layanan jaringan lain Sony untuk Qriocity dan Sony Online Entertainment juga diserang.

Editor: