Sony Ericsson Targetkan Ponsel Qwerty Tumbuh 10%



JAKARTA. PT Sony Ericsson yakin tren kenaikan pasar ponsel qwerty akan berdampak positif terhadap penjualan perusahaan. Manajer Pemasaran Sony Ericsson, Samudro Seto yakin, semester II-2010 nanti pasar qwerty akan semakin menggeliat. Pasalnya, sekarang ponsel tak lagi berfungsi sebagai sarana komunikasi, tapi juga bekerja dan berbisnis. Tak ayal, masyarakat pun membutuhkan ponsel pintar yang menunjang pekerjaan dan bisnis mereka. Sampai saat ini, ponsel qwerty masih memakan porsi 10% dari total ponsel Sony Ericsson. Membuncahnya pasar qwerty membuat Sony Ericsson pede penjualan ponsel qwerty akan tumbuh 10% dibandingkan dengan penjualan tahun lalu. Menurut Samudro, tuts qwerty yang memudahkan konsumen dalam menggunakan ponsel menjadi daya tarik ponsel ini. Selain desain yang ergonomis, lanjut Samudro para produsen ponsel qwerty pun harus bersaing dalam hal penyajian fitur dan teknologi. Agar dapat bersaing di industri ponsel qwerty, semester I-2010 silam, Sony Ericsson meramaikan pasar lewat dua produk baru, yakni X2 dan Vivaz Scroll.X2 merupakan ponsel qwerty yang meluncur awal tahun dengan sistem operasi Windows 6,5. Ponsel ini juga dilengkapi dengan kamera 8,1 megapixel. Selain menggunakan tuts qwerty, X2 juga menerapkan teknologi layar sentuh. Ponsel yang dijual seharga Rp 4,79 juta per unit ini menyasar para eksekutif profesional sebagai segmen pasarnya. Adapun Vivaz Scroll yang meluncur April silam merupakan ponsel qwerty yang menerapkan grafis high definition. "Vivaz Scroll cocok sekali untuk memutar multimedia, khususnya gambar dan video," terang Samudro kepada KONTAN hari ini (14/7). Maka tak ayal ponsel yang dibanderol Rp 4,29 juta per unit ini menyasar kaum profesional dan penyuka multimedia sebagai segmen pasarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.