Soros Diminta Cari Dana Atasi Pemanasan Global



JAKARTA. Pemerintah terus memburu dana demi mengatasi efek pemanasan global dan dampak perubahan iklim lewat moratorium hutan alami dan hutan gambut. Salah satunya melalui konglomerat kelas dunia, George Soros.Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, Soros adalah duta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) khusus untuk program antisipasi perubahan iklim yang bisa menjembatani Indonesia dengan negara negara maju. "Soros punya pengaruh, kenalan luas, juga bisa menyampaikan kepada negara-negara maju," ujar Zulkifli di kantor Menko Perekonomian, Rabu (28/7).Menurutnya, Soros siap membantu Indonesia dan akan menyampaikan hasil-hasil yang dicapai Indonesia lewat program moratorium kepada Presiden Barack Obama dan pemerintah Jepang. "Kita kan sudah memberhentikan izin, merawat hutan, lha klo nanti rakyat tidak ada alternatif pekerjaan, ditebang juga pohonnya," imbuh politikus Partai Amanat Nasional itu.Zulkifli berharap, negara-negara maju juga melakukan kewajibannya untuk terlibat dalam upaya menurunkan emisi, misalnya lewat skema REDD+ (Reducing Emissions and Defrostration from Forest Degradation plus. Terutama komitmen pendanaan bagi Indonesia seperti yang sudah disepakati Indonesia dan Norwegia sebesar US$ 1 miliar. "Kan tidak cukup kalau hanya US$1 miliar," tukasnya.Sekadar informasi, disela-sela kunjungan kerja di Bali, Senin (26/7) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu George Soros. Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can