KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SOS Indonesia Tbk mencari pendanaan dari pasar modal melalui penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Perusahaan jasa penyedia alih daya (outsourcing) ini akan menawarkan 150 juta saham atau setara 23% dari modal ditempatkan. Untuk memuluskan rencana IPO, SOS Indonesia akan menggunakan laporan keuangan April 2018. Hajatan IPO ditargetkan rampung Oktober mendatang. Sinarmas Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi. Direktur Keuangan PT SOS Indonesia Prasetyo Wibowo mengatakan, perusahaan ini memilih IPO lantaran butuh pendanaan yang lebih murah selain perbankan. Nantinya, dana hasil penawaran saham digunakan untuk kebutuhan ekspansi, khususnya pembiayaan tenaga kerja alih daya. "Kami perusahaan jasa, jadi tidak perlu membeli aset. Sebesar 80% biaya kami untuk tenaga kerja," ujar Prasetyo, Selasa (14/8).
SOS Indonesia cari pendanaan lewat IPO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SOS Indonesia Tbk mencari pendanaan dari pasar modal melalui penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Perusahaan jasa penyedia alih daya (outsourcing) ini akan menawarkan 150 juta saham atau setara 23% dari modal ditempatkan. Untuk memuluskan rencana IPO, SOS Indonesia akan menggunakan laporan keuangan April 2018. Hajatan IPO ditargetkan rampung Oktober mendatang. Sinarmas Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi. Direktur Keuangan PT SOS Indonesia Prasetyo Wibowo mengatakan, perusahaan ini memilih IPO lantaran butuh pendanaan yang lebih murah selain perbankan. Nantinya, dana hasil penawaran saham digunakan untuk kebutuhan ekspansi, khususnya pembiayaan tenaga kerja alih daya. "Kami perusahaan jasa, jadi tidak perlu membeli aset. Sebesar 80% biaya kami untuk tenaga kerja," ujar Prasetyo, Selasa (14/8).