KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memanggil pengelola platform media sosial dan pesan instan untuk menghapus postingan terkait radikalisme dan terorisme. Hal itu menyusul ledakan bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur dua hari lalu. Rudiantara mengatakan, sejatinya pihaknya secara reguler setiap dua jam sekali telah melakukan penyisiran terhadap postingan-postingan yang mengandung unsur terorisme dan radikalisme. "Jadi kalau ditemukan keywardnya, kita langsung blok," ungkapnya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (15/5). Tak hanya itu, untuk memaksimalkan upaya itu, dirinya mengundang manajemen dari Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan Telegram untuk menerangi konten tersebut.
Sosmed boleh langsung hapus postingan berbau radikalisme
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memanggil pengelola platform media sosial dan pesan instan untuk menghapus postingan terkait radikalisme dan terorisme. Hal itu menyusul ledakan bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur dua hari lalu. Rudiantara mengatakan, sejatinya pihaknya secara reguler setiap dua jam sekali telah melakukan penyisiran terhadap postingan-postingan yang mengandung unsur terorisme dan radikalisme. "Jadi kalau ditemukan keywardnya, kita langsung blok," ungkapnya saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (15/5). Tak hanya itu, untuk memaksimalkan upaya itu, dirinya mengundang manajemen dari Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan Telegram untuk menerangi konten tersebut.