JAKARTA. Sejumlah orang penting hadir dalam kegiatan Haul Gus Dur ke-4 yang diselenggarakan di kediaman Presiden ke-4 RI (alm) Abdurrahman Wahid di Ciganjur, Jakarta, Sabtu (28/12/2013). Salah satu tamu penting tersebut yakni Kapolri Jenderal Pol Sutarman. Sutarman merupakan ajudan Gus Dur ketika masih menjabat sebagai presiden dahulu. Orang nomor satu di korps Bhayangkara ini mengaku mendapatkan banyak pelajaran selama menjadi ajudannya. Salah satu hal yang tak dapat dilupakan Sutarman adalah acapkali Gus Dur mengawali pidatonya. Sutarman mengatakan, Gus Dur tak pernah mengucapkan kalimat 'mari kita panjatkan puji dan syukur'. Ia pun menanyakan hal ini kepada Gus Dur. "Pak Tarman, Puji dan Syukur itu sudah bisa manjat sendiri. Jadi enggak perlu dipanjatin," kata Sutarman menirukan jawaban Gus Dur saat itu. Perkataan Sutarman kemudian disambut gelak tawa oleh para Gusdurian, sebutan bagi pendukung Gus Dur. Sutarman mengatakan, hingga saat ini akhirnya ia tak pernah menggunakan kalimat tersebut untuk mengawali pidato. Selain itu, ia menambahkan, Gus Dur pernah berkata bahwa ia kelak akan menjadi Kapolda Metro Jaya dan kemudian menjadi Kapolri. Sutarman mengaku, ia tak pernah bermimpi untuk dapat menduduki jabatan tersebut. Namun pada akhirnya, hal itu menjadi kenyataan. Lima tahun setelah Gus Dur lengser, Sutarman diangkat menjadi Kapolda Kepulauan Riau. Jabatan tersebut ia duduki selama tiga tahun lamanya. Setelah itu, karir Sutarman terus meningkat. Pada tahun 2008, ia diangkat menjadi Kaselapa Lemdiklat Polri. Seterusnya, ia kembali diangkat menjadi Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, dan akhirnya pada 2013 dilantik menjadi Kapolri. “Sayang, sampai Gus Dur meninggal dunia, ia tidak pernah menyebutkan saya akan menjadi presiden,” selorohnya yang kembali disambut gelak tawa para tamu. Selain Sutarman, sejumlah tamu penting juga turut menghadiri kegiatan tersebut, di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Wakil Dubes AS untuk Indonesia Kristen Bauer, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Ada pula juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, tokoh agama Frans Magnis Suseno, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (Dani Prabowo)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sosok Gus Dur di mata Kapolri Jenderal Sutarman
JAKARTA. Sejumlah orang penting hadir dalam kegiatan Haul Gus Dur ke-4 yang diselenggarakan di kediaman Presiden ke-4 RI (alm) Abdurrahman Wahid di Ciganjur, Jakarta, Sabtu (28/12/2013). Salah satu tamu penting tersebut yakni Kapolri Jenderal Pol Sutarman. Sutarman merupakan ajudan Gus Dur ketika masih menjabat sebagai presiden dahulu. Orang nomor satu di korps Bhayangkara ini mengaku mendapatkan banyak pelajaran selama menjadi ajudannya. Salah satu hal yang tak dapat dilupakan Sutarman adalah acapkali Gus Dur mengawali pidatonya. Sutarman mengatakan, Gus Dur tak pernah mengucapkan kalimat 'mari kita panjatkan puji dan syukur'. Ia pun menanyakan hal ini kepada Gus Dur. "Pak Tarman, Puji dan Syukur itu sudah bisa manjat sendiri. Jadi enggak perlu dipanjatin," kata Sutarman menirukan jawaban Gus Dur saat itu. Perkataan Sutarman kemudian disambut gelak tawa oleh para Gusdurian, sebutan bagi pendukung Gus Dur. Sutarman mengatakan, hingga saat ini akhirnya ia tak pernah menggunakan kalimat tersebut untuk mengawali pidato. Selain itu, ia menambahkan, Gus Dur pernah berkata bahwa ia kelak akan menjadi Kapolda Metro Jaya dan kemudian menjadi Kapolri. Sutarman mengaku, ia tak pernah bermimpi untuk dapat menduduki jabatan tersebut. Namun pada akhirnya, hal itu menjadi kenyataan. Lima tahun setelah Gus Dur lengser, Sutarman diangkat menjadi Kapolda Kepulauan Riau. Jabatan tersebut ia duduki selama tiga tahun lamanya. Setelah itu, karir Sutarman terus meningkat. Pada tahun 2008, ia diangkat menjadi Kaselapa Lemdiklat Polri. Seterusnya, ia kembali diangkat menjadi Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, dan akhirnya pada 2013 dilantik menjadi Kapolri. “Sayang, sampai Gus Dur meninggal dunia, ia tidak pernah menyebutkan saya akan menjadi presiden,” selorohnya yang kembali disambut gelak tawa para tamu. Selain Sutarman, sejumlah tamu penting juga turut menghadiri kegiatan tersebut, di antaranya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Wakil Dubes AS untuk Indonesia Kristen Bauer, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. Ada pula juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, tokoh agama Frans Magnis Suseno, dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (Dani Prabowo)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News