Sebelum membuka kedai soto ngawi, Karsito bekerja di Hotel Indonesia. Dari sinilah, keahlian memasaknya tumbuh. “Dulu bapak kan kerjanya di-rolling. Pernah jadi housekeeping, pernah juga di kitchen. Makanya, bapak tahu resep-resep masakan,” kata Oktari, anak ketiga Karsito. Tahun 1989, Karsito mengundurkan diri dari Hotel Indonesia. Kemudian, ia jualan lontong sayur dan ketoprak di kaki lima. Barulah pada tahun 2001, ia memutuskan berdagang soto ngawi di Depok, Jawa Barat. Karsito, yang kelahiran Ngawi, Jawa Timur, tentu ingin mengangkat nama soto ngawi. Apalagi, soto ngawi punya kekhasan sendiri. Dan, pilihannya tidak salah. Usahanya berkembang pesat dan kini punya tiga cabang di Depok Timur, Cilandak, dan Srengseng-Jakarta. “Masing-masing kedai cabang bisa menghasilkan omzet Rp 4 juta hingga Rp 5 juta sehari,” ungkap Oktari.
Soto ngawi racikan mantan karyawan hotel
Sebelum membuka kedai soto ngawi, Karsito bekerja di Hotel Indonesia. Dari sinilah, keahlian memasaknya tumbuh. “Dulu bapak kan kerjanya di-rolling. Pernah jadi housekeeping, pernah juga di kitchen. Makanya, bapak tahu resep-resep masakan,” kata Oktari, anak ketiga Karsito. Tahun 1989, Karsito mengundurkan diri dari Hotel Indonesia. Kemudian, ia jualan lontong sayur dan ketoprak di kaki lima. Barulah pada tahun 2001, ia memutuskan berdagang soto ngawi di Depok, Jawa Barat. Karsito, yang kelahiran Ngawi, Jawa Timur, tentu ingin mengangkat nama soto ngawi. Apalagi, soto ngawi punya kekhasan sendiri. Dan, pilihannya tidak salah. Usahanya berkembang pesat dan kini punya tiga cabang di Depok Timur, Cilandak, dan Srengseng-Jakarta. “Masing-masing kedai cabang bisa menghasilkan omzet Rp 4 juta hingga Rp 5 juta sehari,” ungkap Oktari.